0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

JAKARTA – Asosiasi Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) menegaskan masuknya barang impor ke pasar dalam negeri tidak bisa dihindari dan bukan disebabkan oleh platform e-commerce. Padahal, kehadiran e-commerce menjadi peluang bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

Sekretaris Jenderal Akumindo Edy Misero mengatakan platform teknologi hanyalah alat untuk mempertemukan konsumen dan penjual. Salah satunya adalah TikTok Shop yang saat ini bermitra dengan Tokopedia. Ia mengatakan, platform tersebut hanyalah media penjual bertemu pembeli.

“TikTok Store tidak bisa dikritisi. Dalam masyarakat global, kita tidak bisa menutup pasar barang impor, dan TikTok Store bisa beroperasi sesuai aturan yang ditetapkan. Kita tidak ingin produk kita tertukar dengan peraturan ketat di luar negeri. , mengacu pada Jumat (21 Juni 2024).

Edy melanjutkan, pemerintah telah memberikan hambatan untuk memastikan produk impor tidak membanjiri tanah air dan bersentuhan langsung dengan usaha kecil dan menengah. Salah satunya melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31 Tahun 2023 Tentang Penerbitan, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Menteri Perdagangan mengumumkan larangan penjualan barang impor dengan harga kurang dari $100 di e-commerce mulai 26 September 2023. Artinya, pasar untuk produk dengan harga di bawah $100 kini menjadi pasar lokal kita.

Eddie berkata, “Artinya hanya produk di atas $100 yang menjadi pasar umum. Ingat, ini bukan pasar impor, tetapi produk impor dan dalam negeri adalah pasar umum.”

Edy, dua raksasa di bidang digital, mengatakan kemitraan TikTok Shop dan Tokopedia sebenarnya membuka peluang bagi para pelaku UMKM lokal untuk menjadi tuan rumah di negaranya sendiri karena memberikan akses pasar yang besar. Inilah sebabnya mengapa pengusaha kecil perlu serius bersaing untuk mendapatkan produk dengan harga di atas $100.

Eddie menegaskan, “Pasarnya terbuka, regulasinya sudah ditetapkan. Pertanyaannya siap atau tidak. Jadi tidak ada alasan untuk merasa gugup. Kini saatnya bersaing di bidang kesehatan sebagai komunitas global.”

Padahal, sebelum berkembangnya platform e-commerce, banyak barang impor yang membanjiri pasar Indonesia, salah satunya produk tekstil. Padahal, produk tekstil asal Tiongkok sudah banyak beredar sejak awal tahun 2000-an.

Oleh karena itu, kata Pak Edy, kita kini berada di era mekanisme perdagangan baru dan Indonesia tidak boleh menjadi masyarakat terisolasi yang tidak menerima produk dari luar. Hal ini karena dampak praktisnya adalah mengecualikan Indonesia dari perdagangan internasional, sehingga produk dalam negeri tidak dapat diterima di luar negeri.

“Yang penting penegakan pemeriksaan. Barang ilegal jangan diimpor. Semangat menggunakan produk dalam negeri juga harus ditegaskan. Kalau semua ini dilakukan, kita akan menjadi negara yang kuat,” pungkas Edy.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D