dianrakyat.co.id, JAKARTA — Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dokter spesialis penyakit fisik dan rehabilitasi anak, dr. Rizky Kusuma Wardhani mengatakan, anak yang melakukan aktivitas fisik kurang lebih tiga jam sehari dapat memberikan dampak positif dalam merangsang tumbuh kembangnya. dan perkembangan Aktivitas fisik dapat mengurangi dampak berbagai penyakit seperti obesitas dan diabetes.
“Anak-anak yang melakukan aktivitas fisik, ketika melakukannya, otot-ototnya bekerja memanjang dan memendek sehingga merangsang tulang untuk bertambah besar atau panjangnya,” kata Rizky dalam diskusi online yang dibagikannya Selasa (2/4/2024) di Jakarta hadir. .
Rizky mengatakan, bagi anak usia 3 hingga 5 tahun, lakukan aktivitas yang disukai anak seperti berlari atau sekadar melompat, baik di dalam maupun di luar ruangan selama kurang lebih tiga jam.
Pada usia sekolah, khususnya 6 hingga 17 tahun, diharapkan selain kegiatan gerak selama tiga jam, juga ditambahkan kegiatan olahraga yang terstruktur dan terencana minimal tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit.
“Untuk usia 3 sampai 5 tahun variasinya banyak, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki dengan tenang atau melakukan pekerjaan rumah tangga atau berpindah-pindah rumah, jika aktivitas fisik sedang hingga intens lebih melelahkan seperti lari, bersepeda dalam waktu atau jarak yang lebih jauh, Sehingga kegiatan “Apa saja yang bersifat fisik bisa kita lakukan, asal anak bisa bergerak,” ungkapnya.
Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau berdiri merupakan kondisi yang menanggung beban tubuh. Pada posisi ini, kaki menopang beban tubuh, sehingga membuat kaki kompak dan padat, serta akan merangsang pertumbuhan ukuran anak agar lebih cepat menjadi tinggi.
Selain itu, dari segi perkembangan, aktivitas fisik juga dapat merangsang motorik kasar dan halus sehingga Anda dapat melakukan aktivitas fisik yang lebih kompleks atau melakukan aktivitas yang melibatkan tangan agar lebih terampil. Aktivitas fisik juga dapat melatih perkembangan sosial melalui bermain bersama teman sebaya atau masyarakat.
Perkembangan juga dilihat dari kognitif, aktivitas fisik berdampak pada otak atau fungsi kognitif atau kecerdasan anak, membantu anak memperoleh kemampuan akademik yang lebih baik dibandingkan anak yang tidak, jelas Rizky.
Rizky mengatakan, aktivitas fisik dapat mengurangi dampak negatif obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular, dan pergerakan juga penting bagi kesehatan fisik dan mental anak serta merangsang tumbuh kembang anak secara optimal sesuai usianya.