0 0
Read Time:1 Minute, 5 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Dalam kasus kekerasan seksual, pemerintah mencari solusi teknologi untuk mengatasi masalah tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan big data.

Aksat Rashid Naradhipa, pakar big data, menekankan pentingnya penggunaan teknologi ini.

“AI dan big data bukan sekadar metode, tapi menjadi kebutuhan di era digital. Namun, secanggih apa pun teknologinya, harus dipadukan dengan personel (SDM) yang mumpuni,” tegasnya.

SAPA 129, layanan pengaduan Kementerian Pembangunan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) adalah contoh nyata.

Dengan semakin banyaknya pengaduan, KPPPA memerlukan peralatan pengolahan data yang canggih.

Pakar IT, I Ariya Sanjaya menambahkan, AI tidak hanya bisa memantau percakapan langsung tetapi juga melihat pola dan tanda-tanda kekerasan yang tersembunyi di balik data.

KPPPA juga menggunakan berbagai platform media sosial dan media online untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

 

Sedangkan untuk AI, PT Telkom Indonesia (Persero) menawarkan solusi berupa layanan BigSocial. Platform ini mampu menganalisis jutaan data dari berbagai media sosial dan internet dalam kurun waktu singkat.

Bayangkan, dengan BigSocial, KPPPA bisa mendeteksi pola kekerasan, mengidentifikasi penjahat, dan mengidentifikasi emosi masyarakat secara real time, kata EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa.

Berikut manfaat BigSocial: Efisiensi: Memproses informasi agar data kompleks lebih mudah dipahami. Kanan: Dia menemukan cara kekerasan yang tersembunyi. Ketepatan: Memberikan respons cepat terhadap keluhan. Luas: Memetakan permasalahan kekerasan secara holistik.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D