0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

JAKARTA – Ada penemuan menakjubkan dari Dr. Ajmal Zemmar, seorang ahli bedah saraf di Universitas Louisville. Penelitian mereka yang dipublikasikan di Frontiers in Aging Neuroscience mengungkapkan bahwa otak manusia masih berfungsi dan berkoordinasi selama dan bahkan setelah transisi menuju kematian.

Aktivitas otak setelah kematian Berbeda dengan organ lain yang berhenti berfungsi setelah kematian, Dr. Zemmar menemukan bahwa otak manusia menunjukkan aktivitas selama 900 detik setelah kematian. Ini berfokus pada penilaian aktivitas otak dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak.

“Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik sekitar waktu kematian dan fokus menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak,” jelas Dr. Zemmar.

Fenomena Memori Osilasi Khusus Penelitian ini mendeteksi perubahan kelompok osilasi saraf, terutama osilasi gamma yang terkait dengan fungsi kognitif yang lebih tinggi seperti memori. Hal ini menunjukkan kemungkinan otak memutar kembali kenangan penting kehidupan seseorang sebelum meninggal.

“Melalui osilasi otak yang terlibat dalam pengambilan memori, otak dapat membuat kenangan terakhir dari peristiwa penting dalam hidup sebelum kematian, seperti yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian,” kata Dr. Zemmar

Penemuan besar dan penelitian yang berdampak oleh Dr. Zemmar adalah orang pertama yang mengukur aktivitas otak manusia selama proses kematian. Temuan ini membuka wawasan baru mengenai apa yang terjadi pada kesadaran dan ingatan pada saat kematian.

“Saya pikir jika kita mengetahui sesuatu terjadi di otak mereka, mereka akan mengingat saat-saat indah, meskipun mereka sudah meninggal. “Kami dapat memberitahu keluarga dan menciptakan perasaan hangat bahwa ketika mereka terjatuh, ini dapat membantu mereka pulih sedikit,” kata Dr. Zemmar

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D