0 0
Read Time:3 Minute, 16 Second

dianrakyat.co.id, Batavia – Gunung Artapela atau Gunung Gambung Sedaningsih merupakan gunung yang belakangan ini populer di kalangan pendaki. Gunung ini berada 2.194 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung perantara.

Gunung Artapela terletak tidak jauh dari Pangalengan, terletak di Desa Sukapura, Kertasari, Bandung. Tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan alam paling menarik, serta panorama matahari dan terbenamnya matahari yang patut untuk dinantikan.

Melansir laman Superlive, Gunung Artapela juga bisa menjadi pilihan pendakian akhir pekan selain Gunung Manglayang, Gunung Puntang, dan Gunung Burangrang yang sudah banyak dihuni pendaki. Gunung tersebut kini menjadi tempat camping favorit baru anak muda di Bandung.

Masih banyak lagi yang perlu diketahui tentang Gunung Atapela selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Atapela yang dihimpun tim gaya hidup dianrakyat.co.id berdasarkan berbagai sumber. Gunung 1. Artapela sudah tidak aktif lagi

Gunung Atapela sendiri merupakan gunung tropis yang sudah tidak aktif lagi, berbeda dengan dua gunung terdekatnya yaitu Gunung Wayang dan Gunung Windu. Hal ini juga ditunjukkan dengan tidak adanya kawah di pegunungan.​

Pendakian menuju Gunung Atapela dimulai melalui perbukitan dan jalan terbuka serta ditumbuhi rumput dan pepohonan kecil yang tinggi. Pendakian ini sendiri bisa menjadi tantangan jika pendakian dilakukan pada siang hari karena medannya terkena sinar matahari langsung.

Terletak di Desa Sukapura, Kecamatan Ketasari, Kabupaten Bandung, hanya membutuhkan waktu dua jam dari pusat kota Bandung untuk mencapai Gunung Atapela. Jalur Pangalengan menjadi jalur yang sering dipilih karena lebih mudah untuk didaki.

Bukit Atapela dilengkapi dengan kandang kuda, musala, dan toilet. Biaya parkir hanya Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 15.000 untuk mobil. 3. Danau di bawah puncak Gunung Atapela

Yang lebih menariknya lagi ada tempat bernama Situ Aul di Gunung Artapela. Terdapat sebuah danau alami di bawah puncak gunung di sini, siap menyambut wisatawan yang lelah. Saat ini Anda bisa istirahat dan minum air putih.

Di Situ Aul, pengujian paling sederhana adalah sumur produksi panas bumi Wayang-Windu yang pintu masuknya searah dengan desa Wayang-Windu di desa Margamukti. Uji coba kedua adalah pabrik teh di Kertamanah, Desa Margamukti. Jika lokasi pengujian adalah Pabrik Teh Kertamanah, lanjutkan dari Pangalengan menuju Situ Aul dan terus ikuti jalan berikutnya menuju desa Wayang-Windu.​

Ada dua jalur yang bisa dipilih untuk mendaki Gunung Atapela, yaitu jalur Tujuh Dataran yang memakan waktu sekitar tiga jam dan jalur Datal Mamuju yang memakan waktu hingga lima jam. Meski jalur Perkemahan Tujuh cukup terjal dan menantang, namun sebagian besar pendaki lebih memilih jalur ini dibandingkan jalur Mamuju Datar.

Sebelum melakukan pendakian, pendaki harus melakukan registrasi terlebih dahulu di base camp pendakian di Desa Sukapura yang buka 24 jam sehari dan membayar biaya registrasi sebesar Rp 5.000. Sebagai referensi, dua rute yang bisa Anda pilih adalah jalan terbuka dengan tutupan pohon yang minim dan penerangan yang minim.

Jika lelah berjalan kaki, Anda bisa beristirahat di rumah pertanian di pinggir jalan. Dalam perjalanan, pendaki akan melewati pepohonan hijau dan persawahan milik warga. Bahkan di ketinggian, jika melihat ke belakang, lereng dan rumah-rumah warga terlihat jelas. jarak.

Pada malam yang cerah, Anda bahkan bisa melihat Bima Sakti dengan mata telanjang. Apa pun yang terjadi, ini akan menjadi pengalaman pendakian yang menyenangkan.

Puncak gunungnya terbuka dan luasnya 40 hektar, ditumbuhi semak dan ilalang, serta bunga edelweis dan rumput peri dimana-mana. Inilah sebabnya mengapa Gunung Atapela begitu digemari oleh para pendaki yang ingin berkemah di puncaknya.

Dari puncak Puncak Sulibra, Anda bisa menikmati pemandangan luas kota Bandung dan pegunungan sekitarnya. Di malam hari, warna-warni lampu rumah penduduk di kaki gunung menambah indahnya pemandangan yang bisa Anda nikmati sambil duduk-duduk di depan sawah. 6. Alias

Gunung tersebut mempunyai nama lain yaitu Gunung Sembung, sebelum menjadi Gunung Atapela. Namun dalam catatan sejarah, ada gunung lain di Jawa, yaitu Gunung Sumbin yang dahulu bernama Gunung Sambang.

Hal ini berdasarkan naskah Buyanga Manik tentang perjalanan Dieng melintasi dataran. Kurang yakin apakah itu gunung yang sama karena tempatnya berbeda dan masih banyak gunung dengan nama yang sama di Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D