Waspada! LPPOM MUI Ungkap Tidak Semua Jamu Halal, Ada Juga Loh Jamu Haram: Ini 3 Jenisnya

dianrakyat.co.id – Pecinta jamu muslim perlu berhati-hati. Sebab berdasarkan informasi dari Balai Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia atau LPPOM MUI, ada beberapa obat herbal haram yang mengandung alkohol.

Situs resmi LPPOM MUI menyatakan: “Fatwa MUI Nomor 10 Tahun 2018 tentang makanan dan minuman yang mengandung alkohol/etanol, yang dengan jelas menyatakan bahwa minuman beralkohol yang termasuk dalam kategori Khamr adalah minuman yang mengandung paling sedikit 0,5% alkohol/etanol (C2H5OH) . dikutip dianrakyat.co.id, Sabtu (22 Oktober 2022).

Minuman beralkohol jenis khamr adalah najis dan haram, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak.

Di bawah ini tiga jenis obat herbal haram yang pasti wajib Anda ketahui keberadaannya:

1. Obat herbal cair dan kapsul alkohol

Obat cair dan herbal dalam bentuk kapsul cenderung memiliki efek lebih praktis dan tidak terasa pahit saat diminum. Meski demikian, LLPOM MUI meminta masyarakat berhati-hati dalam memahami ekstrak yang digunakan.

Ini karena ramuan ini terkadang menggunakan alkohol selain air. Biasanya, dengan bubuk herbal siap pakai, alkoholnya diuapkan hingga kering.

Namun pada obat herbal berbentuk cair, kandungan alkoholnya seringkali masih cukup tinggi, jelas LLPOM MUI. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa anggur yang digunakan tidak berasal dari Khamr.”

2. Suplemen jamu tradisional Cina yang bersumber dari hewani

Selain menggunakan tumbuhan, jamu tradisional Tiongkok kerap menggunakan ramuan hewani seperti tangkur buaya, cakar macan, hati beruang, bahkan darah ular.

“Bahan tambahan tersebut jelas dilarang dikonsumsi oleh konsumen,” kata LLPOM MUI.

3. Obat tradisional yang dicampur dengan anggur atau alkohol

Jamu seduh yang dijual di warung pinggir jalan seringkali menggunakan jamu berbentuk bubuk, namun selama hanya menggunakan campuran telur atau madu, hal ini tidak menjadi masalah.

“Perlu berhati-hati karena masih ada kemungkinan jamu disajikan dengan tambahan berbagai bahan tidak halal,” jelas situs tersebut. Misalnya menambahkan arak ginseng, arak, atau ginseng yang direndam dalam arak.”