0 0
Read Time:4 Minute, 21 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Puasa Senin Kamis merupakan ibadah sunnah yang sering dilakukan umat Islam. Puja ini dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis sebagai bentuk amalan pendidikan agama. Salah satu keutamaan melakukan ibadah ini adalah diawali dengan niat yang benar. Meski sederhana, namun niat puasa Senin Kamis memiliki ciri yang berbeda dengan niat puasa Ramadhan atau puasa lainnya.

Sebelum memulai puasa senin kamis, penting untuk memahami niat yang benar. Niat inilah yang menjadi kunci agar ibadah kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Meski berbeda dengan niat puasa Ramadhan, namun ada unsur keikhlasan dan keikhlasan dalam beribadah dengan niat puasa Senin Kamis. Dengan menjaga niat yang benar, kita bisa memetik pahala dan manfaat yang dijanjikan dari menjalankan puasa sunah ini.

Maka berhati-hatilah dalam melafalkan niat yang benar saat memulai puasa pada hari Senin dan Kamis. Dengan demikian, kita dapat menunaikan ibadah tersebut dengan penuh keikhlasan dan mendapat keberkahan serta keridhaan dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Senin (15/4) Berikut dirangkum dianrakyat.co.id dari berbagai sumber tentang tujuan dan tata cara puasa Senin dan Kamis.

Tujuan puasa pada hari Senin dan Kamis mempunyai ciri khas tersendiri dalam ibadah umat Islam. Menurut situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), niat puasa pada hari Senin dibacakan: ْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaytu Shawma Hadjal Yawmi ‘an Yawmi’ an Ad’iami Sunai Yawmi.

Artinya : “Saya niat menjalankan puasa sunah pada bulan ini karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan niat puasa hari Kamis adalah: خَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaytu Shawma Hadjal Yawmi’an Ad’i Sunnati Yawmil Khamisi Lillahi Ta’ala.

Artinya: “Saya niat menjalankan puasa sunnah pada hari Kamis ini karena Allah Ta’ala.”

Niat ini penting saat puasa Senin dan Kamis karena menunjukkan pentingnya dan keikhlasan dalam beribadah. Meski niyyat bisa diucapkan secara lisan, namun yang lebih penting adalah adanya kemauan dan kesadaran dalam hati untuk menunaikan ibadah dengan sungguh-sungguh.

Sejumlah pendapat mengungkapkan bahwa tujuan beribadah sebenarnya ada di hati dan bisa juga diucapkan. Namun yang terpenting adalah adanya niat jujur ​​dan ikhlas dalam hati seseorang. Maka ketika seseorang berniat sungguh-sungguh untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka itu termasuk niat yang diridhai-Nya.

Tata cara puasa Senin dan Kamis sama dengan puasa pada umumnya, namun ada beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus. Sebagaimana dijelaskan dalam ajaran Islam, umat Islam harus menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Termasuk menghindari makan, minum, dan aktivitas lain yang dapat mengganggu puasa.

Selain itu, ada hari-hari yang dilarang berpuasa, yang harus diperhatikan saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Salah satunya adalah Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal dan Idul Adha pada tanggal 10 Zul Hijjah. Pada hari-hari tersebut, umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa sebagai bentuk perayaan dan pengorbanan di hari suci tersebut.

Selain kedua hari raya tersebut, ada hari Tasererik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari ini, umat Islam tidak diperbolehkan berpuasa sebagai bagian dari ritual ibadah yang ditentukan dalam Islam.

Hari-hari lain yang tidak boleh berpuasa adalah paruh kedua bulan Sya’ban. Namun bagi yang sudah rutin berpuasa pada hari Senin dan Kamis dan memasuki paruh kedua bulan Sya’ban, masih diperbolehkan untuk melanjutkan puasanya. Hal ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang memperbolehkan orang yang biasa berpuasa secara rutin, untuk berpuasa bahkan sebelum bulan Ramadhan.

Dengan memperhatikan amalan puasa hari senin dan kamis yang disyariatkan dalam ajaran islam, diharapkan umat islam dapat menjalankan puasanya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan serta terhindar dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah tersebut. Di mata Allah subhanahu wa ta’ala.

 

 

Puasa Senin hingga Kamis mempunyai keutamaan yang tinggi dalam ajaran Islam, sebagaimana tercantum dalam beberapa hadits yang membuktikan hal tersebut. Beberapa manfaat dan alasan puasa senin kamis adalah sebagai berikut: 1. Mendekatkan diri kepada Tuhan

Puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan rutin melakukan ibadah ini, seorang muslim dapat mempererat hubungannya dengan Sang Pencipta.

Buktinya adalah hadits Abu Huraira yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Amalku dilaporkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Aku senang amalku diberitakan ketika aku berpuasa.” (HR.Muslim) 2. Menghapus dosa

Puasa Senin Kamis juga mempunyai manfaat untuk menghapuskan dosa-dosa umat Islam. Dengan menjalankan ibadah tersebut secara konsisten maka seseorang dapat memperoleh ampunan dari Allah atas dosa-dosanya.

Buktinya adalah hadits riwayat Abu Qatadah al-Anshari, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Puasa adalah penebus dosa hingga seseorang berpuasa sebagai penghinaan.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim) 3. Mendapatkan pahala puasa selama satu tahun

Jika Anda berpuasa pada hari Senin dan Kamis, Anda akan mendapat banyak pahala dari Allah. Sebuah hadits mengatakan bahwa puasa Senin dan Kamis pahalanya seperti seseorang berpuasa setahun penuh.

Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Setiap perbuatan manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Allah mengampuni semua orang musyrik kecuali dua orang yang salah satunya membenci yang lain. Allah berfirman: “Tundalah ampunan bagi keduanya hingga keduanya berdamai.” (HR.Ahmad)

Keutamaan-keutamaan ini menunjukkan pentingnya puasa Senin dan Kamis dalam Islam. Dengan melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, seorang muslim dapat memperoleh berbagai keutamaan dan pahala yang dijanjikan dalam ajaran Islam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D