0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

JAKARTA – Prof. Dr. rer. Nat. Abdul Haris, M.Sc. beliau resmi diangkat menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirzhen Diktiristek) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia menggantikan Guru Besar UGM, Nizam, yang menjabat sebagai CEO Dikiristek.

Nizam adalah Guru Besar Fakultas Teknik Sipil UGM, dengan gelar Doctor of Philosophy dari University of London, Inggris.

Nizam sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Evaluasi Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia juga mengikuti kelompok inti rancangan undang-undang “Tentang Pendidikan Tinggi” pada tahun 2012, “Tentang Pendidikan Kedokteran” pada tahun 2013 dan “Teknologi” pada tahun 2014.

Baca juga: Dirjen Dikti: Tidak ada mahasiswa yang boleh kuliah di PTN-BH karena alasan ekonomi

Jika Nizam lahir di Surakarta, penggantinya Abdul Haris lahir pada 21 September 1970 di Pemalang.

Profil CEO Diktiristek Prof. Abdul Haris

Abdul Haris terlahir dari keluarga petani, dikutip dari laman UI. Gelar sarjana dan magister diperolehnya dari Departemen Fisika FMIPA UI.

Abdul Haris kemudian melanjutkan studi doktoralnya di bidang geofisika di Universitas Kiel. Aktif di Ikatan Ahli Geofisika Indonesia, orang ini mencalonkan diri sebagai Rektor UI periode 2019-2024.

Semasa menjabat Dekan FMIPA UI, Haris meresmikan dua gedung Laboratorium Penelitian Multidisiplin Pertamina-FMIPA UI yang dibangun dengan dana hibah pemerintah dari Sinar Mas Group.

Di bidang penelitian, Prof. Abd Haris juga memberikan dampak positif berupa peningkatan jumlah guru besar sebesar 117 persen sehingga menjadikan FMIPA sebagai produsen buku terbesar kedua di UI.

Harapan Mendikbud kepada Dirjen Abdul Haris

Saat peresmian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar berpesan kepada Makarim Abdul Haris untuk mendukung dan memastikan keberlangsungan implementasi kebijakan Kampus Belajar Swasta (MBKM).

Baca juga: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendukung reformasi pendidikan tinggi menyerahkan penghargaan “Digitistek”.

Secara khusus, Nadiem Abdul Haris diminta terus mendorong kampus-kampus Indonesia untuk mencapai 8 indikator kinerja utama agar perguruan tinggi Indonesia dapat masuk peringkat universitas kelas dunia.

Pada tahun 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bermaksud menyusun rencana pembaharuan perguruan tinggi negeri untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan tinggi dan mempercepat transformasi perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan PTN. badan hukum. (BH).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D