0 0
Read Time:1 Minute, 6 Second

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali berhasil menguat dipengaruhi kombinasi kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia sehingga mengurangi dampak global spillovers. .

“Nilai tukar rupiah pada Juli 2024 (hingga 16 Juli 2024) mengalami penguatan sebesar 1,21 persen dibandingkan situasi akhir Juni 2024,” kata Perry dalam konferensi pers hasil RDG BI di Jakarta, Rabu (17/07/2024). ).

Penguatan nilai tukar rupiah, lanjutnya, dilatarbelakangi oleh komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia.

Dengan perkembangan tersebut, nilai tukar rupiah melemah 4,84 persen (ytd) sejak akhir Januari 2023, lebih kecil dibandingkan pelemahan peso Filipina, baht Thailand, dan won Korea masing-masing sebesar 5,14 persen. Perry menambahkan.

Ke depan, ia meyakini nilai tukar rupiah diperkirakan akan melambat dan cenderung terapresiasi seiring dengan daya tarik produk, harga yang rendah, dan perkembangan perekonomian yang baik di Indonesia, serta komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah. masuknya mata uang asing secara terus-menerus.

Tak hanya itu, kata dia, BI terus menyempurnakan seluruh perangkat keuangan termasuk memperkuat strategi kinerja keuangan melalui penyempurnaan perangkat SRBI, SVBI, dan SUVBI.

“Bank Indonesia memperkuat kerja sama dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung pelaksanaan instrumen penanaman modal asing Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2023,” tutup Perry.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D