0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

JAKARTA – Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat sedang melacak pesawat luar angkasa China. Pesawat ini diyakini telah menjatuhkan benda misterius dari ketinggian hampir 600 kilometer di atas permukaan laut.

Diberitakan Wionenews, Jumat (31/5/2024), objek misterius ini pertama kali ditemukan oleh ahli astrofisika Amerika. Dia berspekulasi bahwa objek misterius itu adalah penyebaran subsatelit atau mungkin perangkat yang dilepaskan oleh pesawat ruang angkasa sebelum menyelesaikan misinya dan melakukan deorbit.

Ahli astrofisika Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian menulis setelah melihat objek tersebut “

Pesawat Shenlong Tiongkok diluncurkan pada Desember 2023. Pesawat ini terlihat beberapa kali meluncurkan objek ke orbit sehingga mendorong Angkatan Luar Angkasa AS untuk menembak jatuhnya.

China menembak jatuh pesawat tersebut sehari setelah AS menghentikan penerbangan pesawat mata-mata pada 14 Desember 2023. Kepala Angkatan Luar Angkasa AS mengatakan ini bukan suatu kebetulan. “Bukan suatu kebetulan bahwa mereka mencoba mencocokkan waktu dan urutan kejadian ini,” kata Jenderal Chance Saltzman, kepala Operasi Luar Angkasa.

Tiongkok selalu merahasiakan keberadaan pesawat luar angkasanya. Mereka berpendapat bahwa pesawat tersebut bertanggung jawab memberikan bantuan teknis untuk kepentingan luar angkasa yang damai. “Setelah beroperasi di orbit selama jangka waktu tertentu, pesawat ruang angkasa eksperimental tersebut akan kembali ke lokasi pendaratan yang ditentukan di Tiongkok,” tulis media pemerintah Tiongkok, Xinhuanet.

Dalam beberapa kesempatan, pesawat luar angkasa tersebut akan menguji teknologi yang dapat digunakan kembali dan melakukan eksperimen sains luar angkasa sesuai rencana.

Astronom Scott Tilley, yang sedang melacak pesawat ruang angkasa ketika keenam objek tersebut memantul, memperhatikan bahwa sinyal tersebut ditransmisikan melalui Amerika Utara. Sinyal tersebut ditujukan untuk stasiun darat atau kapal di dekat British Columbia, Kanada.

“Saat pesawat ruang angkasa itu melintas, saya melepaskan lintasan tertentu yang sepertinya mengarah ke lokasi selatan-barat daya,” kata Tilley.

Tilley bergabung dengan kelompok pemantau ruang pita optik Swiss. Kerja sama antar negara ini mencakup pemantauan pesawat Tiongkok sejak diluncurkan pada 15 Desember.

MG/Maulana Kusumadewa Iskandar

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D