0
0
Jakarta – Indonesia kini telah memberlakukan standar emisi Euro 4 untuk setiap kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan guna mengurangi tingkat polusi dan bergerak menuju emisi nol bersih (NZE).
Euro 4 adalah standar yang secara signifikan mengurangi batas emisi partikel dan nitrogen oksida pada mesin diesel dan bensin.
Sekadar informasi, pabrikan membuat mesin bensin berstandar Euro 4 pada 2018. Kemudian beralih ke mesin diesel pada tahun 2022.
Namun ternyata masih ada beberapa jenis bahan bakar yang belum memenuhi standar Euro 4 baik solar maupun BBM.
Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), meski mobil sudah berstandar Euro 4, namun jika bahan bakarnya belum memenuhi standar Euro 4, performanya tidak akan maksimal.
Kukuh Kumara, selaku Sekretaris Jenderal Gaykindo, mengatakan bahan bakar yang tidak memenuhi standar emisi Euro 4 membuat investor enggan mengembangkan mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Karena bahan bakarnya belum berstandar Euro 4, berpotensi membahayakan berbagai investasi yang ingin masuk ke Indonesia, ujarnya dari dianrakyat.co.id Otomotif di Gedung Kementerian Perindustrian.
Bahkan, baru-baru ini muncul iklan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyatakan penyediaan bahan bakar Euro 4 akan dilakukan pada tahun 2027.
“Kami sudah menerapkan Euro 4 sejak 2018. Ini benar-benar masalah karena terkait dengan master plan yang besar, kita ingin mengembangkannya di Indonesia, tapi negara kita belum siap untuk bahan bakarnya,” kata Kukuh.
Sebagai informasi, bahan bakarnya telah memenuhi standar Euro 4 yang berarti nilai oktan minimum RON 91 dan batas sulfur maksimum 50 ppm.
Sedangkan untuk solar spesifikasi setana minimal 51 dan sulfur maksimal 50 ppm. Armada PON 2024 wilayah Sumut: Dishub 949 unit dan bantuan Kementerian Perhubungan 239 unit Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut menyiapkan 949 kendaraan roda empat dan bus untuk memudahkan transportasi atlet, pelatih, dan ofisial20 PON2. dianrakyat.co.id.co.id 31 Juli 2024
