0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan kelainan struktur atau peredaran jantung yang terjadi di dalam rahim akibat kegagalan organ.

Menurut ahli jantung dan konsultan pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Kardiovaskular, dr Radityo Prakoso SpJP(K), 80 persen kasus PJK tidak terdiagnosis. 20 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor risiko seperti kelainan genetik dan paparan bahan kimia.

Interaksi kimia yang dapat menyebabkan PJK antara lain obat-obatan, alkohol, logam berat seperti litium, dan bahan kimia seperti asam valproat yang terdapat pada obat jerawat.

Asam valproat diketahui menghambat pembentukan jantung yang selesai pada hari ke-30 setelah pembuahan, saat banyak wanita yang belum menyadari dirinya hamil.

“Saat itu banyak orang yang tidak mengetahui dirinya hamil, dan bisa saja terpapar asam valproat,” kata Radityo dalam konferensi ilmiah ‘CARES (Cardiovaskular Science Updates) 2024’ pada Sabtu, 1 Juni. 2024.

Radityo juga mengatakan, 50 persen penyakit jantung koroner bisa diturunkan dari keluarga, dan usia pasangan di atas 30 tahun meningkatkan faktor risiko penyakit jantung bawaan pada anak.

 

Untuk mencegah penyakit jantung bawaan, Radityo menyarankan agar dilakukan upaya konseling pranikah sedini mungkin.

“Inisiasi dini harus dimulai dari konseling pranikah atau tes pranikah, untuk mengidentifikasi faktor risiko yang mungkin mempengaruhi hasil kehamilan di masa depan,” ujarnya.

Namun jika Anda sedang hamil, Anda dapat melakukan Ekokardiografi Janin untuk mengetahui apakah janin mengalami penyakit jantung bawaan. 

“Fetal echo itu USG khusus untuk janin, dan belum umum di Indonesia. Tapi ilmu ini terus berkembang, mungkin 5 atau 10 tahun ke depan akan semakin populer,” ujarnya.

 

Pemerintah telah melakukan deteksi dini untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir.

“Dokter anak, ahli jantung, kita bekerja sama untuk mempopulerkan metode diagnosis dini penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir, yaitu melalui tes oksimetri,” ujarnya.

Pulse Oximetry adalah pemeriksaan kadar oksigen darah pada lengan dan kaki kanan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada saat usia bayi lebih dari 24 jam atau sebelum bayi pulang dari tempat bayi dilahirkan, baik itu rumah sakit, klinik bersalin atau tempat lainnya.

Harapannya, metode ini menjadi standar saat memeriksa bayi baru lahir, tegasnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D