0 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan program pelatihan Teknik Keselamatan (RKP). Hal ini dimaksudkan untuk mendukung keamanan dunia industri Indonesia.

Mendengar nama Rekayasa Keselamatan Proses (RKP), sebagian orang masih merasa asing. Berbeda dengan program akademik lain yang banyak tersebar, ITS merupakan kampus pertama yang dibuka di Indonesia.

Baca Juga: ITS Buka Program Teknik Keamanan Pertama RI, UKT Mulai Rp 7,5 Juta

Nah, bagi Anda yang tertarik dengan program Rekayasa Keselamatan (RKP) di ITS, berikut daftarnya yang bisa Anda ketahui. dengarkan aku!

Fakta Sistem Informasi Keamanan (RKP) ITS1. Untuk pertama kalinya di Indonesia

Dalam perkembangannya, banyak bermunculan program studi baru (PROD) di perguruan tinggi Indonesia. Salah satunya adalah insinyur keselamatan proses (RKP) atau safety engineer.

Baca juga: Pekerjaan Apa Saja yang Bisa Didapatkan Lulusan Teknik? Ini adalah perkiraan gaji dua digit

Menariknya, Program Pelatihan Rekayasa Sistem (RKP) yang dibuka Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini merupakan yang pertama di Indonesia. Artinya, sebelum ITS dibuka, belum ada program serupa di kampus-kampus Indonesia.

2. Masuk Jurusan Teknik Mesin

Saat ini program Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) ITS masih berada di bawah Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS). Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Departemen Teknik Mesin ITS Surabaya Atok Setiawan saat mengikuti Seleksi Jejaring Sosial ITS 2024 pada Rabu (29/5/2024).

Dalam sistem pendidikan, mahasiswa RKP tidak hanya mempelajari mata kuliah dari berbagai jurusan di FTIRS. Mereka juga diajarkan keterampilan manajemen.

Baca Juga: Berdasarkan persyaratan, inilah 5 perguruan tinggi terbaik yang berpeluang menjadi juara calon pengusaha nasional tahun 2024

Dengan mengacu pada situs resmi ITS, mahasiswa RKP akan dikenalkan secara teknis mengenai manajemen perangkat lunak. Ini mencakup proses desain, pengoperasian, pemeliharaan, dan pemeliharaan, yang difokuskan pada keselamatan.

Sedangkan pada bidang non teknis, mahasiswa dibekali dengan kemampuan manajemen. Misalnya saja sistem manajemen keselamatan yang menganalisis peraturan keselamatan dalam skala internasional.

3. Memiliki sarana operasional yang memadai

Selain mempelajari ilmu melalui teori, mahasiswa RKP ITS juga akan mencoba menerapkan hasil pembelajarannya dalam praktik. Hal ini didukung dengan ketersediaan peralatan praktikum yang memadai dari kampus.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D