0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

dianrakyat.co.id, Majalengka – Transformasi pelayanan kesehatan melalui digitalisasi menjadi solusi permasalahan diskriminasi pelayanan terhadap pasien, khususnya pasien BPJS Kesehatan.

“Kalau mengantri secara online, tidak akan terlihat siapa pasien umum dan siapa pasien BPJS Kesehatan, sehingga tidak ada lagi diskriminasi, karena pelayanannya sama,” kata Direktur IT BPJS Kesehatan RI. . eh. Edwin Aristiawan, MM, CPM-A., CCGO., QRGP., CCCO. Di Magalingka Jumat (7/6).

Edwin mengatakan, pasien BPJS Kesehatan kerap mendapat perlakuan diskriminatif dalam pelayanan kesehatan karena tidak memberikan “keuntungan” pada fasilitas pelayanan kesehatan. Padahal, menurut Edwin, penyumbang pendapatan faskes terbesar berasal dari pasien BPJS Kesehatan.

“Dulu pasien BPJS didiskriminasi karena mengira bayarannya rendah, padahal tidak, padahal tarifnya lebih rendah dari asuransi ya banyak. Jadi sekitar 80-90 persen pendapatan rumah sakit itu dari pasien BPJS,” kata Edwin.

Edwin memutuskan untuk menghentikan pengobatan. Ia ingin pasien BPJS dan pasien non-BPJS diperlakukan setara. Oleh karena itu, ia menilai digitalisasi medis perlu diterapkan untuk menghilangkan fenomena tersebut.

Edwin meyakini digitalisasi medis akan mentransformasikan layanan kesehatan dan melindungi pasien BPJS dari perlakuan diskriminatif.

“Transformasi kualitas pelayanannya mudah, cepat dan merata, serta kesetaraan tidak membeda-bedakan. Kita bawa pasien BPJS ke RS, dan kita bayar ke RS. Porsinya paling besar dibandingkan asuransi lain atau pemerintah dulu.” Agar tidak membeda-bedakan, biasa saja “dari BPJS ya?” jelas Nanti mengutip artikel yang diterima dianrakyat.co.id.

 

Salah satu fasilitas kesehatan yang dinilai mulai menghapuskan diskriminasi terhadap pasien adalah Klinik Jantung Hasna Medica Magalingka. Klinik tersebut diketahui telah menerapkan sistem digitalisasi medis seperti e-SEP, i-Care, rekam medis elektronik, e-Recipe, Bridge Farmasi, serta antrian online JKN Mobile.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan mengapresiasi dan menganugerahkan Penghargaan Bintang Lima bidang Teknologi dan Informasi kepada Hasna Medika Majalengka. Klinik jantung ini menjadi yang pertama di Indonesia yang meraih penghargaan ini.

Penghargaan Bintang Lima merupakan penghargaan tertinggi atas komitmen TI di BPJS Kesehatan dan diberikan langsung oleh Direktur TI BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan kepada Direktur Klinik Jantung Hasna Medica Magalingka Dr. Aziz, M.M., Jumat 7 Juni 2024.

“Klinik ini merupakan yang pertama di Indonesia yang mendapatkan penghargaan bintang lima atas transformasi digital layanan pasien, khususnya bagi peserta PBJS Kesehatan,” kata Edwin.

 

 

Edwin mengatakan Klinik Jantung Hasna Medica Magalingka dinilai mampu memberikan dampak positif dalam penerapan sistem digital. Penerapan teknologi informasi yang terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan dapat memudahkan pasien BPJS Kesehatan dalam mengakses layanan.

Direktur Jenderal PT Hasna Medica Bakti Majalengka Gugun Iskandar mengucapkan terima kasih atas pengakuan tersebut. Mereka berjanji akan terus memberikan pelayanan maksimal dan tidak memandang kategori pasien.

“Jumlah pasien BPJS Kesehatan di Klinik Kardiologi Hasna Medica Magalingka setiap bulannya mencapai 95 persen, sehingga ini merupakan langkah nyata kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Gojon.

 

 

 

 

Sebelumnya, Klinik Kardiologi Hasna Medika Majalengka Utama juga berhasil meraih Penghargaan Nasional ke-2 Penggunaan Terbaik Daftar Tunggu FKRTL Online dari BPJS Kesehatan RI.

Klinik Kardiologi dilengkapi dengan fasilitas gawat darurat 24 jam, ruang rawat inap, ruang praktek dokter spesialis dan pemeriksaan penunjang diagnostik kardiovaskular non-invasif lengkap seperti Ekokardiografi, Treadmill Test, Holter Monitor, ABI, ABPM dan Vascular Doppler. terspesialisasi. Dalam kegiatan promosi preventif.

Memasuki tahun kelima beroperasi, klinik jantung ini rata-rata melayani 6.000 pasien per bulan. Selain penghargaan dari BPJS Kesehatan, Hasna Media Majalengka juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru 4 lantai. Pendirian Hasna Medica Group cabang kelima ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien di wilayah Magalingka dan sekitarnya melalui fasilitas yang lengkap dan berkualitas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D