0 0
Read Time:3 Minute, 4 Second

JAKARTA – Para ilmuwan telah mempelajari planet Merkurius selama bertahun-tahun. Banyak misi luar angkasa juga mengunjungi bagian kecil tata surya.

Satu-satunya pesawat ruang angkasa yang mengunjungi Merkurius adalah Mariner 10, yang terbang melewati Bumi pada tahun 1974 dan 1975. Kemudian datanglah MESSENGER, yang diluncurkan pada tahun 2004 dan mengorbit Merkurius lebih dari 4.000 kali dalam empat tahun sebelum kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut. luar angkasa pada tanggal 30 April 2015. Pesawat luar angkasa BepiColombo diperkirakan akan mencapai Merkurius pada tahun 2025.

Merkurius lebih dekat ke Matahari. Para ilmuwan mengatakan bahwa batuan lunak yang ketebalannya kurang dari bulan ini akan hancur total oleh sinar matahari. Merkurius adalah planet oposisi. Terdapat perbedaan suhu sebesar 600 derajat Celcius antara siang dan malam di dunia.

Namun Merkurius terbukti menjadi planet yang lebih tidak menentu dan berotasi dengan lebih banyak kejutan daripada yang diperkirakan para ilmuwan.

Berikut tujuh penemuan paling menarik di planet Merkurius seperti dilansir Smithsonianmag, Jumat (19/4/2024):

1. Merkuri adalah logam

Merkuri mungkin kecil, namun berat. Diameter Merkurius jauh lebih besar dibandingkan Bulan, namun massa Merkurius lebih dari empat kali massa Bulan. Faktanya, Merkurius merupakan planet kedua yang paling banyak dihuni dari Matahari setelah Bumi. Kepadatan Merkurius yang tinggi disebabkan oleh fakta bahwa Merkurius mengandung sekitar 60 persen logam berat massa Bumi. Sebaliknya, luas daratan dunia hanya 15%.

Struktur internal baru ini memunculkan banyak teori tentang kelahiran Merkurius. Para ilmuwan percaya bahwa sebagian Merkurius mungkin berevolusi di Matahari atau dihamburkan oleh angin matahari. Alternatifnya, planet yang lebih kecil mungkin mempunyai dampak besar yang menghilangkan lapisan luar yang lebih besar dan lebih ringan, sehingga meninggalkan sebuah inti. Bagian dari armor dan armor Merkurius masih ada, menandakan bahwa dampaknya bukanlah tabrakan.

2. Medan gravitasi di sekitar Merkurius

Misi pertama ke Merkurius, Mariner 10, menemukan bahwa Merkurius mempunyai medan magnet. Penemuan ini mengejutkan para ilmuwan, yang mengira bahwa planet sekecil itu akan mendingin dengan cepat dan keras sehingga menyebabkan hilangnya minat terhadap Bumi. Adanya sifat magnet menandakan inti Merkurius sedang bergerak.

Medan gravitasi Merkurius 100 kali lebih lemah dibandingkan medan gravitasi Bumi di planet lain mana pun. Runtuhnya dinamo tersebut berarti planet tersebut berada di akhir perkembangannya dan menuju planet kematian seperti Mars.

Pada tahun 2010-an, misi kedua Merkurius, MESSENGER, mencatat fenomena gravitasi bumi yang tidak biasa. Medan magnetnya tidak berada di kutub selatan wilayah tersebut. Sebaliknya, ia dikuburkan di dekat bumi. Medan magnet memberikan gambaran tentang alam semesta dan sejarahnya, menunjukkan bagaimana rotasinya melambat selama miliaran tahun.

3. Memiliki struktur yang sederhana

Atmosfer Merkurius terlalu tipis untuk dianggap sebagai atmosfer. Sebaliknya, para ilmuwan menyebut lapisan gas tipis ini sebagai eksosfer. Di sini gasnya sangat padat sehingga tidak menunjukkan nilai tekanan.

Karena Merkurius disinari Matahari, maka langit pasti terbentuk di atasnya. Sejak tahun 1980-an, para astronom telah menemukan natrium, kalium, dan kalsium di atmosfer Merkurius, dan logam-logam ini menghasilkan sinyal kuat yang dapat dilihat di Bumi melalui teleskop. Benda logam biasanya tidak dianggap sebagai roh. Namun, mereka menemukan jalan menuju orbit Merkurius melalui puing-puing matahari dan meteorit yang menabrak Bumi.

Angin matahari menghancurkan atmosfer, dan interaksi gas serta partikel Matahari membentuk ekor sepanjang 24 km di belakang Merkurius. Ini bertambah dan berkurang secara teratur, tergantung pada apakah Merkurius bergerak lebih dekat ke Matahari. Jika Anda berdiri di atas Merkurius dan melihat ke atas pada waktu yang tepat, ekor panjang Merkurius akan tampak seperti cahaya raksasa di langit, seolah-olah langit diterangi oleh lampu jalan natrium.

4. Oasis tersembunyi di kutub

Bumi sebelum Matahari tidak mempunyai es, apalagi air. Namun pada tahun 1990-an, para ilmuwan di Goldstone di California dan teleskop radio Arecibo di Puerto Rico memfokuskan pada sinyal radar Merkurius. Para peneliti terkejut menemukan dua tempat, di sebelah kolom yang tampak seperti es.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D