0 0
Read Time:5 Minute, 4 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Buah kecubung dikenal sebagai bagian tanaman yang memiliki penampilan cantik, berbentuk bulat dan berduri. Namun meski bagus, benih tersebut berbahaya dan bisa diabaikan. Meski tanaman kecubung sering digunakan sebagai pengobatan alternatif berbagai penyakit, penting untuk memahami sisi gelap yang bisa berbahaya.

Bahan aktif dalam kecubung tidak hanya bersifat obat, tetapi juga bisa berakibat fatal jika tidak digunakan dengan benar. Efek samping konsumsi kecubung bisa sangat serius, mulai dari gejala fisik yang parah hingga penyakit mental. Sayangnya, menyalahgunakan buah ini sebagai zat adiktif atau opiat meningkatkan risiko ini.

Ingin tahu apa jadinya jika batu kecubung disalahgunakan? Mengetahui dampak negatif batu kecubung bisa menjadi langkah penting dalam melindungi diri sendiri dan orang di sekitar. 

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut dianrakyat.co.id rangkum dampak negatif dan positif batu kecubung, Jumat (12/7/2024).

Biji kecubung dapat menimbulkan halusinasi dan euforia atau momen euforia. Efek tersebut terjadi karena biji kecubung termasuk dalam kelompok opioid tanaman, seperti ganja dan cathinone. Selain mual, orang yang mengonsumsinya juga bisa mengalami mual dan muntah dalam waktu lama. Dampak negatif kecubung begitu kuat sehingga orang yang memakannya bisa kehilangan kesadaran selama tiga hari. Konsumsi terus menerus dapat mengakibatkan akibat yang serius seperti keracunan bahkan kematian. Ini memiliki efek mengeringkan tubuh

Biji kecubung mengandung bahan kimia yang memberikan efek dehidrasi pada tubuh, mempengaruhi otak dan jantung. Gejala yang dapat terjadi akibat efek tersebut antara lain: Kulit kering Pusing Tekanan darah tinggi Denyut jantung tinggi Disebut dengan “Nafas Setan”

Biji kecubung disebut “nafas setan” karena mengandung skopolamin. Artikel ini dapat mempengaruhi tubuh zombie. Skopolamin bisa berbahaya terutama dalam dosis tinggi, karena dapat merusak daya ingat dan menyebabkan kematian. Ini mempengaruhi sistem saraf

Biji kecubung dapat mempengaruhi sistem saraf pusat karena mengandung cathinone yang merupakan stimulan sistem saraf pusat dan sering digunakan sebagai pentungan atau obat. Hal ini dapat membuat seseorang merasa sangat bahagia dan gembira, serta dapat membuat ketagihan. Efek samping yang umum dari cathinone meliputi: Euforia (perasaan bahagia yang berlebihan) Kebahagiaan Sulit tidur Rasa percaya diri yang berlebihan Peningkatan gairah seks

Efeknya bisa bertahan hingga 4-6 jam. Setelah efek zat hilang, pengguna akan kembali normal namun merasa sangat mengantuk, lemah dan tertekan. Konsumsi biji kecubung dan cathinone dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai efek samping seperti: Tekanan darah tinggi Stroke Depresi berat dan pikiran untuk bunuh diri Anoreksia (gangguan makan) Masalah tidur Penyakit jantung Gangguan psikotik

Kecubung sebenarnya mengandung beragam nutrisi penting, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, serta tanin dan flavonoid yang melawan antioksidan. Namun selain kandungannya yang indah, batu kecubung juga mempunyai sisi gelap yang dapat membahayakan kesehatan. Tanaman ini mengandung alkaloid tropane seperti atropin, skopolamin, dan hyoscyamine yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bila dikonsumsi. Berikut beberapa kemungkinan bahaya dari mengonsumsi kecubung: 1. Halusinasi

Mengambil bagian mana pun dari pohon kecubung dapat membuat Anda melihat lebih baik. Pasalnya, alkaloid tropana pada kecubung mempunyai efek antikolinergik sehingga dapat merusak otot jantung dan menimbulkan gejala berupa kejang dan kejang. Pikiran-pikiran tersebut bisa sangat berbahaya karena mengganggu persepsi dan kesadaran, sehingga dapat berujung pada perilaku atau kecelakaan. 2. Penyalahgunaan narkoba

Selain salustite, kecubung juga disalahgunakan sebagai obat stimulan atau psikotropika karena dapat menimbulkan efek kenikmatan atau euforia yang ekstrim. Efek euforianya bisa membuat ketagihan karena penggunanya ingin mengulangi perasaan tersebut. Biji kecubung sering digunakan sebagai zat adiktif atau psikoaktif, karena kandungan alkaloidnya yang tinggi. 3. mengigau

Efek samping lain dari antikolinergik untuk toksisitas sistem saraf adalah kebingungan atau delirium. Kondisi ini membuat penderitanya sulit berkonsentrasi dan berpikir. Penderitanya juga akan mengalami depresi dan terkadang sulit mengenali orang-orang di sekitarnya. Delirium dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan perhatian medis segera. 4. Dehidrasi

Toksisitas sistem saraf akibat alkaloid tropane dalam batu kecubung juga dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akibat keracunan alkaloid tropane dapat ditandai dengan banyak gejala, seperti rasa haus, mulut kering, kulit kering, dan mata kering. Dehidrasi parah bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. 5. Takikardia

Efek samping lain dari mengonsumsi kecubung adalah peningkatan detak jantung atau takikardia. Seseorang dikatakan menderita takikardia ketika detak jantungnya melebihi 100 detak per menit. Penyakit yang disebut juga penyakit jantung ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Takikardia memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi serius.

Selain bahaya di atas, mengonsumsi kecubung juga dapat menyebabkan demam, sakit kepala, sakit perut, diare, muntah-muntah, bicara cadel, dan gangguan penglihatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari penanganan batu kecubung dalam bentuk apapun dan memahami dampaknya terhadap kesehatan.1. Kerusakan

Detoksifikasi adalah proses yang dilakukan untuk mencegah racun masuk ke dalam tubuh. Langkah ini biasanya dilakukan dengan menyuplai air yang dicampur dengan batubara bekas. Arang aktif bekerja dengan cara menyerap racun ke dalam sistem imun tubuh sebelum zat tersebut masuk ke dalam tubuh. Cara ini penting dalam mencegah penyebaran toksisitas dan mengurangi efek samping konsumsi kecubung. Dekontaminasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah tanda-tanda toksisitas muncul untuk mengurangi risiko efek samping yang serius. 2. Obat-obatan

Obat-obatan seringkali diperlukan untuk mengatasi gejala keracunan batu kecubung. Salah satu obat yang digunakan adalah physostigmine salicylate yang diberikan melalui cairan infus. Physostigmine salicylate bekerja dengan cara membalikkan racun yang diserap tubuh, terutama pada kasus delirium akibat keracunan batu kecubung. Obat ini membantu menstabilkan pasien dan mengurangi gejala yang mengancam jiwa. Selain physostigmine salicylate, dokter juga dapat meresepkan obat lain berdasarkan gejala spesifik yang dialami pasien. 3. Tindak lanjut

Selain pengobatan langsung seperti detoksifikasi dan pengobatan, dokter atau tenaga medis juga akan memantau pasien secara ketat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gejala dan mengevaluasi keberhasilan pengobatan yang diberikan. Melalui pemantauan, dokter dapat dengan cepat mengambil tindakan tambahan ketika pasien merasa tidak sehat atau kesakitan. Pemantauan ketat penting untuk melindungi keselamatan pasien dan mengurangi risiko toksisitas batu kecubung dalam jangka panjang.

Meski biji kecubung dipercaya bermanfaat bagi kesehatan karena nutrisi dan bahan aktifnya, namun mengonsumsi biji kecubung dapat menimbulkan dampak negatif, apalagi jika disalahgunakan sebagai obat atau alkohol. Khasiat kecubung sebagai obat herbal masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan khasiatnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kecubung atau ramuan herbal lainnya untuk mengobati penyakit atau kondisi tertentu. Seorang dokter dapat membantu menentukan keamanan penggunaan dan memastikan bahwa manfaat yang diharapkan sesuai untuk kesehatan Anda, sehingga mengurangi risiko efek samping.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D