0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

REPUBLIKA.CO. (28/4/2024). Program ini menjadi kekuatan yang kuat bagi perkembangan matematika dan kompetisi di Indonesia.

Acara diawali dengan penampilan spektakuler tari Riog Ponorogo yang mewakili budaya Jawa Timur, dilanjutkan dengan sambutan dari Brigjen TNI Aminudin yang memberikan semangat kepada para peserta untuk ikut serta dalam olahraga tersebut, dan sambutan dari Ridwan Hassan Saputra Presiden Klinik Pendidikan Mipa ( KPM) Final KMNR ke-19 dan OGM ke-9 resmi diresmikan. 

Dalam sambutannya, Ridwan sangat bangga atas suksesnya program tersebut dan meyakini kompetisi ini dapat menjadi ajang bagi para peserta untuk meningkatkan pengetahuannya di bidang matematika.

KMNR-19 dan OGM-9 tahap akhir juga menyediakan forum pertemuan yang mempertemukan departemen KPM dan petugas kompetisi dari berbagai bidang, sehingga membantu membawa para mahasiswa menjadi juara kompetisi. H.M. Selaku pimpinan KPM cabang Surabaya, Arodhi menceritakan persiapannya menghadapi tahap akhir ini. 

“KPM Cabang Surabaya berusaha memberikan kemudahan bagi pesertanya untuk berangkat ke Jakarta dengan biaya yang seminimal mungkin, sehingga tidak membebani para orang tua. Alhamdulillah, tahun ini KPM Cabang Surabaya mampu mengirimkan sekitar 5 bus dengan jumlah bus sekitar 130 unit. Peserta dan 120 pendamping.”

Tahun ini final KMNR dan OGM mendapat respon yang baik dari orang tua siswa. Ia memuji pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebagai pertanyaan yang menarik bagi siswa, membantu mereka mengukur kemampuan matematika anak-anaknya. 

Toni, ibu dari Ansani Ghainsana Alkeno, siswa SMP 5 Yogyakarta kelas 7, berharap KMNR dapat diadakan setiap tahun karena dinilai merupakan kegiatan yang baik dan bermanfaat.

Sementara itu, sebagai pengakuan atas keberhasilannya, siswa kelas 10 SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta Esther Gloria Abigail Mamesa berhasil meraih medali emas pada KMNR-19. Esther yang telah mengikuti KMNR sejak kelas satu selama sepuluh tahun, berbagi pemikiran dan sikap positifnya terhadap kompetisi tersebut. Ia menekankan pentingnya fokus pada masalah dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Bahkan ketika dihadapkan pada soal geometri yang sulit, Esther tidak kenal takut dan berhasil menyelesaikan setiap soal dengan penuh tekad.

Sementara itu, Muslih Hassan Pambudi peserta OGM dari SMP Semesta 2 Semarang juga berbagi pengalamannya. Baginya, kualitas penyelesaian masalah lebih penting dibandingkan kuantitas penyelesaian masalah. Pengalamannya menjadi alasan bagi peserta lain untuk mengambil langkah cerdas untuk menghadapi kompetisi serupa di masa depan.

Kesuksesan KMNR-19 dan OGM-9 tidak hanya menunjukkan komitmen KPM terhadap pengembangan pendidikan matematika tetapi juga memotivasi peserta untuk terus berkembang dan berprestasi di bidang tersebut.

Kami yakin pelaksanaan KMNR dan OGM tahun ini akan meningkatkan motivasi dan semangat siswa dan guru Indonesia untuk belajar matematika dan mengikuti kompetisi matematika.  

Ridwan berharap jumlah peserta KMNR dan OGM semakin bertambah dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia.  Tahun ini pesertanya ribuan, semoga tahun depan ratusan ribu bahkan jutaan. 

Ridwan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pekerja yang terlibat dan tim KPM. “Terima kasih kepada seluruh pekerja yang terlibat dan tim KPM yang telah melakukan pekerjaan ini dengan baik, lakukan pekerjaan ini untuk beribadah kepada Allah SWT.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D