0 0
Read Time:1 Minute, 46 Second

dianrakyat.co.id – Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen setelah juga melakukan hal serupa pada September lalu.

Tak hanya target suku bunga, bank sentral juga menaikkan suku bunga fasilitas simpanan dan pinjaman masing-masing sebesar 50 basis poin menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

“Keputusan ini bersifat forward-looking, forward-looking dan forward-looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau berlebihan,” kata Presiden BI Perry Warjio saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur Oktober 2022, Kamis. (.20/10/2022).

Ia juga mengatakan, keputusan ini diambil untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke sasaran sebelumnya sebesar 2 hingga 4 persen yaitu pada semester I-2023, serta semakin memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupee.

Keputusan ini diperkirakan akan berdampak pada nilai tukar Rupee dan fundamentalnya seiring dengan penguatan dolar AS yang terus berlanjut. Ditambah lagi dengan ketidakpastian pasar keuangan global, dimana permintaan perekonomian domestik terus menguat.

BI menegaskan akan terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mempercepat pemulihan perekonomian dengan beberapa langkah lain, yakni memperkuat aktivitas moneter dengan meningkatkan struktur suku bunga pasar uang seiring kenaikan. dalam suku bunga. .

Pihaknya terus memperkuat stabilisasi nilai tukar rupee, terus melakukan aksi jual atau beli SBN di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan suku bunga, dan terus menerapkan kebijakan harmonisasi untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. /pembiayaan perdagangan dunia.

Langkah lain yang dilakukan Perry Warjio adalah dengan melanjutkan penerapan kebijakan harmonisasi untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dunia usaha dan melanjutkan kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Pinjaman (SBDK) dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh dan mendalam. menghubungkan respons suku bunga pinjaman baru dengan suku bunga kebijakan.

“BI juga akan memperkuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendorong digitalisasi perbankan dan lembaga non-bank (LSB),” ujarnya.

Perry mengatakan BI akan memperkuat kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas lain di dalam negeri, serta memfasilitasi pelaksanaan investasi dan pengembangan usaha di sektor-sektor prioritas melalui kerja sama dengan lembaga terkait.

Koordinasi Kementerian Keuangan terus diperkuat untuk mencapai enam agenda prioritas Presidensi Indonesia pada jalur keuangan G20 tahun 2022 pada KTT G20 bulan November 2022.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D