0 0
Read Time:1 Minute, 8 Second

BEIJING – Raksasa teknologi asal China, Huawei, sukses mengembangkan teknologi sensor sidik jari baru. Paten ini menandakan perusahaan telah mengajukannya ke Kantor Kekayaan Intelektual.

Paten yang diajukan Gizmochina pada Senin (3 November 2024) menyatakan bahwa Huawei telah mengembangkan sensor sidik jari ultrasonik yang menjanjikan peningkatan akurasi deteksi sidik jari.

Paten tersebut bertajuk “Modul Pengenalan Sidik Jari Ultrasonik, Sistem dan Perangkat Elektronik” (CN117058725A), yang disebut-sebut merupakan langkah penting bagi perusahaan dalam mengembangkan teknologi sidik jari ultrasonik secara mandiri.

Huawei mengambil langkah ini karena banyak produsen ponsel pintar yang saat ini mengandalkan solusi Goodix yang dibatasi oleh paten Qualcomm. Samsung Galaxy S10 adalah smartphone pertama dengan sensor seperti itu.

Saat ini sensor sidik jari ultrasonik digunakan di beberapa smartphone kelas atas, terutama smartphone seri S andalan Samsung. Namun solusi ini dibatasi oleh paten yang dimiliki oleh Qualcomm.

Paten baru Huawei menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berupaya mengembangkan teknologi pengenalan sidik jari ultrasonik alternatif, yang berpotensi membebaskannya dari ketergantungan pada paten perusahaan lain.

Spesifikasi paten ini merinci desain teknis sensor dengan tumpukan elektroda sederhana, lapisan piezoelektrik, dan serangkaian rakitan elektroda piksel.

Detail teknisnya menjelaskan cara kerja sensor dalam mode pengiriman dan penerimaan untuk mengumpulkan informasi sidik jari dengan lebih akurat.

Meskipun rincian teknisnya mungkin rumit, kesimpulan utamanya adalah bahwa paten baru Huawei menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan teknologi sidik jari ultrasoniknya sendiri, sehingga mengurangi ketergantungannya pada solusi perusahaan lain di masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D