0
0
dianrakyat.co.id Tekno – Penggunaan ponsel atau telepon pintar akan dilarang di sekolah-sekolah Selandia Baru, kata Perdana Menteri Christopher Luxon. Kebijakan pemerintah ini untuk mengatasi rendahnya angka melek huruf di negara Kiwi. Sekolah-sekolah di Selandia Baru pernah membanggakan nilai literasi terbaik di dunia, namun tingkat kemampuan membaca dan menulis merosot hingga ke titik di mana beberapa peneliti khawatir akan adanya “krisis” di dalam kelas. Luxon mengatakan dia akan melarang penggunaan ponsel di sekolah dalam 100 hari pertama masa jabatannya, dan telah mengadopsi kebijakan yang telah teruji dengan hasil yang beragam di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis. Langkah ini menghentikan perilaku mengganggu dan membantu siswa fokus pada pembelajaran di kelas, kata Luxon. “Kami melarang ponsel di sekolah-sekolah Selandia Baru. “Kami ingin anak-anak kami belajar dan kami ingin guru kami mengajar,” ujarnya kepada The Strait Times, Jumat 1 November 2023. Para peneliti dari badan amal Pusat Pendidikan Selandia Baru telah memperingatkan akan adanya “krisis melek huruf” pada tahun 2022. , di sebuah kota di Selandia Baru, lebih dari sepertiga anak berusia 15 tahun hampir tidak bisa membaca atau menulis. “Jelas bahwa sesuatu perlu dilakukan untuk mengatasi rendahnya tingkat melek huruf di Aotearoa di Selandia Baru,” tulis mereka. Pemerintahan konservatif Luxon, yang dilantik pada 27 November, berulang kali dipertanyakan oleh kontroversi pada minggu-minggu pertama kekuasaannya. Para dokter telah memperingatkan bahwa negara ini akan menghadapi “tragedi” kesehatan masyarakat setelah pemerintah tiba-tiba membatalkan kebijakan anti-tembakau yang bertujuan melarang penjualan rokok kepada siapa pun yang lahir setelah tahun 2008. Luxon juga setuju untuk melanjutkan eksplorasi minyak dan gas lepas pantai. Mengabaikan kebijakan perubahan iklim yang dipromosikan oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Sayangnya, 8 sekolah menengah swasta di Serang diliburkan akibat sistem zonasi PPDB. dianrakyat.co.id.co.id 15 Juli 2024
