0 0
Read Time:3 Minute, 28 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2025 sebesar Rp 804 miliar. Sebagian besar tunjangan ini akan dialokasikan untuk gaji karyawan.

Suharso menyampaikan besaran usulan anggaran tambahan tersebut kepada Komisi XI DPR RI. Ia menegaskan, diperlukan tambahan anggaran untuk gaji pegawai senilai Rp 597 miliar.

“Kami sampaikan Pak Presiden (Komisi /6/2024).

Karena gaji pegawai kita tahun 2024 bertambah 1.997 orang, jadi totalnya Rp 597 miliar, imbuhnya.

Lebih rincinya, dana sebesar Rp 804,4 miliar akan disalurkan ke 3 posisi. Selain gaji pegawai, Suharso akan membayar Rp102,5 miliar untuk kegiatan Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN).

Setelahnya, Rp104,3 miliar akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan penelitian strategis guna memperkuat agenda pembangunan dan menjaga keselarasan RPJMN dan RPJMD 2025-2029. Dengan demikian, total usulan tambahan anggaran mencapai Rp804.475.039.000.

Pagu anggaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sebesar Rp1,97 triliun. Diantaranya beban non operasional sebesar Rp 1,37 triliun dan beban operasional sebesar Rp 597,5 miliar. Rp.

Sedangkan berdasarkan jenis belanja anggaran, PPN/Bappenas akan menggunakan biaya pegawai sebesar Rp291 miliar. Kemudian belanja komoditas Rp1,48 triliun dan belanja modal Rp195,7 miliar.

Diberitakan sebelumnya, Komisi XI DPR RI meminta agar defisit anggaran dalam RAPBN tahun 2025 dikurangi. Badan Legislatif khawatir tingginya defisit APBN akan membebani tahun pertama pemerintahan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Rak.

Diketahui, pada masa penetapan Kerangka Ekonomi Makro dan Prinsip Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), defisit anggaran RAPBN tahun 2025 ditetapkan pada kisaran 2,45-2,82 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Jumlah tersebut cukup tinggi mengingat batas aman defisit adalah 3 persen.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan kemungkinan defisit APBN 2025 bisa dikurangi. Ingatlah bahwa diskusi masih berlangsung.

Defisitnya akan dibahas di Banggar (Badan Anggaran DPR RI),” kata Suharo saat dikonfirmasi di gedung DPR RI di Jakarta, dikutip Jumat (6/7/2024).

Diakui Suharso, ada kemungkinan defisit bisa turun lebih rendah lagi. Lebih lanjut, ia pernah mengusulkan defisit anggaran tahun pertama Prabowo-Gibran pada kisaran 1,5-1,8 persen.

Namun, dia mengatakan, penentuan besaran defisit anggaran dalam RAPBN tahun 2025 akan diputuskan dalam rapat antara Banggar dan pemerintah. “Iya nanti kita lihat. Banyak caranya,” ucapnya.

Sebelumnya disampaikan Wakil Ketua KPU, ada beban lain yang harus ditanggung pemerintahan pertama Presiden baru terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dolfie mengatakan, sebagian beban tersebut akan dibebankan pada APBN 2025 mendatang. Salah satu yang disorotinya adalah beban utang pemerintah yang mencapai sekitar Rp 497 triliun pada tahun 2024. 

Dia khawatir defisit anggaran justru bertambah seiring beban utang. Mengingat defisit anggaran sebagian dibiayai oleh utang. Informasi, defisit APBN tahun 2025 ditetapkan pada kisaran 2,45 persen hingga 2,82 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

“APBN 2025 harusnya defisit yang rendah dulu, jangan langsung tinggi-tinggi, jangan beban utangnya besar, nanti pemerintahan baru akan terbebani utang yang banyak. Biarlah pemerintahan baru memulai dari yang terkecil. utang,” kata Dolfie dalam rapat kerja dengan pemerintah di Jakarta, Kamis (06/06/2024).

 

Mantan Komisi

Batasan indikatif tersebut diputuskan dalam rapat kerja Panitia XI DPR RI dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (6/11/2024).

“Mengucapkan Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, kami menerima rencana anggaran Kementerian Keuangan tahun 2025 sebanyak itu,” kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir.

Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi atas posisi Komite XI yang menyetujui usulan indikatif Kementerian Keuangan untuk tahun 2025. Dia mengatakan bahwa Komisi

“Kami berterima kasih kepada pengurus dan dukungan KPU

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan anggaran Kementerian Keuangan sebesar Rp53,19 triliun pada tahun 2025. Ini merupakan anggaran Kementerian Keuangan pertama untuk pemerintahan Presiden baru terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran ).

Total indikasi batasannya adalah Rp53.195.389.273.000,- kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.

Dia menjelaskan, besaran anggaran yang diusulkan diambil dari Rupiah Murni sebesar Rp42,79 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp21,76 miliar, dan subsidi sebesar Rp7,24 miliar. Tak hanya itu, dari Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan sebesar Rp10,37 triliun.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D