0 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – 380.000 data pengguna Bisnis diyakini telah bocor di web gelap. Informasi yang diungkapkan antara lain nama, email, NIK, NPWP, nomor ponsel, alamat, dan lain-lain.

Terkait kabar yang beredar di media sosial, Biznet mengaku sedang melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran kasus tersebut.

“Terkait pemberitaan di media sosial mengenai kebocoran data pelanggan Biznet sejak Minggu, 10 Maret 2024, kami informasikan bahwa saat ini kami sedang melakukan proses investigasi yang melibatkan pihak berwenang untuk memverifikasi keasliannya,” ujarnya. – demikian pesan singkat Biznet Corporate Tekno Liputan6, Minggu (03/10/2024).

“Perlindungan dan keamanan data pengguna sangat penting bagi Biznet, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melindunginya,” tegas perusahaan.

Biznet tidak akan segan-segan membawa permasalahan ini ke pengadilan jika terbukti ada oknum (penjahat dunia maya/hacker) yang melanggar undang-undang ini.

“Oleh karena itu, jika terbukti ada oknum yang melanggar hukum dan mencoba memanfaatkannya, maka mereka akan diburu oleh pihak berwajib dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai undang-undang yang ada,” tutup Biznet. Komunikasi Perusahaan.

Pakar keamanan siber Teguh Aprianto mengungkapkan informasi tersebut melalui akun Twitter @secgron pada Minggu, 10 Maret 2024.

Berdasarkan tweet tersebut, data milik 380.000 pelanggan Biznet terbongkar oleh aktor jahat yang menyamar sebagai karyawan Biznet.

Karyawan ini tidak menyetujui kebijakan FUP atau disebut juga dengan kebijakan penggunaan wajar atau batasan penggunaan normal yang diterapkan oleh Biznet.

Dalam cuitannya, Teguh memperlihatkan screenshot data yang dilihat pengguna Biznet.

Seperti terlihat pada gambar, data pelanggan Biznet meliputi Biznet ID, nama belakang, nama belakang, jenis kelamin, tanggal lahir, kewarganegaraan, NIK, email dan nomor telepon.

Teguh juga mengatakan dalam tweetnya bahwa pembuat aliran data tersebut mengancam manajemen Biznet melalui pesan yang dikirimkan.

Pelaku juga mengancam akan merilis data internal Biznet Gio, layanan cloud computing Biznet, kecuali kebijakan FUP dihapus pada tanggal 25 Maret.

Pesan yang ditampilkan pada akun tersebut menyatakan bahwa Biznet Home telah menerapkan FUP untuk pelanggan Biznet Home. FPU ini membatasi akses Internet pelanggan agar tidak menggunakan kuota bulanan 1 TB.

“Masyarakat tidak senang dengan FUP, dan saya mendapat banyak keluhan dari pelanggan tentang masalah ini. Saya juga mendapat banyak keluhan dari karyawan lain tentang keputusan senior yang membatasi akses internet melalui FUP,” kata aktor tersebut.

Hacker juga mengaku tidak setuju dengan keputusan manajemen senior yang membatasi kecepatan akses Internet melalui FUP.

“Saya percaya Beznet harus memberikan akses tak terbatas ke Internet kepada semua pelanggan. Saya mencoba meyakinkan manajemen puncak untuk mengubah keputusan mereka, namun mereka tetap membatasi akses pelanggan ke Internet melalui FUP,” katanya.

Siap melakukan streaming data jika tidak diabaikan paling lambat tanggal 25 Maret 2024

Ia menambahkan: “Jika Biznet membatasi akses pelanggan berdasarkan FUP pada tanggal 25 Maret 2024, saya akan mengumumkan lebih banyak informasi mengenai masalah ini kepada publik. Saya juga mendorong pelanggan Biznet untuk beralih ke penyedia Internet lain yang menawarkan akses tanpa batas.

Tim Tekno dianrakyat.co.id mencoba menghubungi Biznet untuk memverifikasi keaslian informasi tersebut, namun hingga artikel ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari Biznet.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D