0 0
Read Time:2 Minute, 2 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Jelang pemilu atau pemilu 2024, masyarakat menaruh harapan besar terhadap calon presiden (Capres) yang bisa mendengarnya.

Harapan tersebut muncul dari beberapa aspek, salah satunya adalah aspek kesehatan. Di antara sekian banyak permasalahan kesehatan saat ini, ahli epidemiologi Dicky Budiman menyoroti Penyakit Tropis Terabaikan (NTD). Ia ingin hal itu mendapat perhatian calon pemimpin Indonesia.

“Ini (NTD) yang harus diperhatikan calon presiden atau pemimpin masa depan. Kuncinya adalah pemimpin yang tahu permasalahannya. Itu komitmen pemimpin nasional dan pemimpin kesehatan. Jadi dia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diprioritaskan,” kata Dicky. Health dianrakyat.co.id melalui voicemail pada Jumat (2/2/2024).

Jika penyakit-penyakit tersebut terus dibiarkan maka Indonesia akan menjadi negara terbelakang dalam bidang kesehatan sehingga perlu adanya pembahasan mengenai NTD.

“Hal ini harus didorong, apalagi pada saat kampanye seperti ini,” kata Dicky.

Sebelumnya, Hari Penyakit Tropis Terabaikan Sedunia diperingati pada 30 Januari 2024. Dicky kali ini menjelaskan, NTD merupakan penyakit umum di wilayah tropis yang banyak ditemui di negara-negara miskin atau berkembang.

Melalui intervensi dan teknologi, penyakit tropis dapat diabaikan di suatu negara.

“Sedikitnya intervensi dilakukan di negara-negara miskin atau berkembang;

Menurut Dicky, hal ini menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar bagi Indonesia, karena penyakit tropis masih terabaikan.

“Ini pekerjaan rumah yang besar bagi Indonesia, dan menurut saya sayang sekali menjadi ketua G20,” ujarnya. Meski kita adalah negara besar tidak hanya di ASEAN tapi juga di dunia, kita tetap mengabaikan penyakit-penyakit tersebut. jelas Dicky.

Penyakit tropis harus diatasi karena akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan jika diabaikan.

“Hal ini pada akhirnya mengakibatkan tingginya biaya kesehatan masyarakat; Karena hal ini berdampak pada kerugian ekonomi dan sosial, serta dapat menyebabkan kondisi yang sulit dalam masyarakat kita. Baik kesehatan maupun kualitas hidup.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mencantumkan total 21 jenis penyakit tropis terabaikan.

Sayangnya, dari 21 penyakit tropis yang terabaikan, 11 diantaranya terdapat di Indonesia.

Ini menunjukkan kita masih bangga dengan kualitas pembangunan kesehatan kita. Negara tetangga yang NTD-nya lebih sedikit seperti Australia, bahkan Singapura atau Malaysia jaraknya masih galau.

Jika fokus pembangunan kesehatan lemah dan tersebar; Kurangnya perhatian dan komitmen politik dapat melanggengkan permasalahan seperti ini. Dan itu menjadi permasalahan yang akan terus diteruskan, kata Dicky.

Sebelumnya, Dicky menyebutkan 11 penyakit terabaikan di Indonesia yakni cacingan, filariasis limfatik (penyakit kaki gajah); Cacing Schistosomiasis (demam bekicot); Taeniasis / sistiserkosis. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh Virus Rabies Chikungunya. Frambusia (lac) akibat bakteri kusta (kusta). Akibat gigitan ular berbisa. Akibat Ekstoparasit Kudis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D