0 0
Read Time:4 Minute, 25 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Terbangun di tengah malam satu atau dua kali merupakan hal yang lumrah bagi banyak orang. Namun jika Anda terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali, apalagi jika terjadi berulang kali, sebaiknya berhati-hatilah.

Kurangnya kualitas tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab Anda terbangun di tengah malam agar bisa mengatasinya.

Dengan cara ini Anda bisa tidur lebih nyenyak. Dan inilah penyebab sering terbangun tengah malam seperti dijelaskan WebMD pada Sabtu 8 Juni 2024.

Bagi sebagian orang, malam hari bukan hanya saat istirahat, tapi juga saat rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat berbagai kondisi kesehatan semakin meningkat.

Berikut beberapa kondisi yang gejalanya bisa memburuk di malam hari sehingga membuat Anda lebih mudah terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur kembali. Nyeri: Nyeri, terutama akibat radang sendi, gagal jantung, anemia sel sabit, atau kanker, bisa bertambah parah di malam hari.  Kesulitan bernapas: Asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru lainnya dapat membuat Anda sulit bernapas di malam hari. Masalah pencernaan: Refluks asam dan sindrom iritasi usus besar (IBS) dapat menyebabkan sakit perut, mulas, dan bahkan batuk, yang mengganggu tidur. Perubahan hormonal: Wanita seringkali mengalami perubahan hormonal, seperti terbangun di malam hari, saat menstruasi atau menopause. Sering buang air kecil: Minum banyak cairan di siang hari, atau kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, dan infeksi saluran kemih, dapat menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam untuk buang air kecil.

Gangguan psikologis seperti stres juga bisa menyebabkan Anda terbangun di tengah malam. Stres adalah mimpi buruk bagi banyak orang.

Datang di waktu yang tidak terduga, mengganggu ketenangan tidur, dan membuat Anda merasa pagi hari. Ini mungkin jawaban dari pertanyaan kenapa saya sering terbangun tengah malam?

Stres dapat membuat Anda lebih mudah tertidur, sehingga sulit mencapai tidur nyenyak dan tidur REM (Rapid Eye Movement), yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan.

Namun, stres bukan satu-satunya penyebab gangguan tidur di malam hari. Berbagai masalah kesehatan mental juga bisa menjadi penyebabnya, seperti: Gangguan Kecemasan: Termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD), di mana pikiran dan kenangan traumatis membuat Anda terjaga di malam hari. Gangguan bipolar: perubahan suasana hati yang ekstrem, dari mania hingga depresi, dapat menyebabkan insomnia dan gangguan tidur lainnya. Depresi: Perasaan sedih dan putus asa yang mendalam dapat membuat Anda sulit untuk rileks dan tidur. Skizofrenia: Halusinasi dan delusi yang dialami penderita skizofrenia dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan Anda terbangun di malam hari.

Tanpa sadar, kebiasaan tertentu sehari-hari bisa menjadi dalang kenapa saya selalu bangun jam 3 pagi?

Kebiasaan-kebiasaan tersebut tanpa Anda sadari dapat mengganggu jam internal tubuh, mengganggu produksi hormon tidur, dan meningkatkan kewaspadaan otak.

Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan agar Anda tidak selalu terbangun tengah malam atau bangun jam 3 pagi. Jadwal tidur tidak teratur: Perubahan waktu tidur dan bangun yang sering dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, sehingga sulit untuk merasa lelah dan tertidur pada waktu yang tepat. Terlalu sering bermain gadget: Cahaya biru yang dipancarkan ponsel, tablet, dan layar komputer dapat menurunkan produksi melatonin, hormon pengatur tidur. Jangan gunakan alat ini setidaknya satu jam sebelum tidur. Minum alkohol sebelum tidur: Alkohol dapat membangunkan Anda lebih sering dan mencegah Anda mencapai tahap tidur nyenyak yang penting bagi kesehatan Anda. Minum kafein di sore atau malam hari: Kafein merupakan pemanis yang dapat bertahan di dalam tubuh hingga 8 jam. Hindari minum kafein, seperti kopi, teh, atau soda, pada sore atau malam hari untuk mencegah gangguan tidur. Merokok: Nikotin dalam rokok merupakan stimulan yang dapat membuat Anda sulit tidur nyenyak dan membangunkan Anda beberapa kali di malam hari.

Kualitas tidur yang baik tidak hanya dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari saja, namun juga lingkungan sekitar.

Bagaimana saya bisa tidur? Pertama, pahami berapa banyak faktor seperti cahaya, kebisingan, dan suhu kamar yang dapat mengganggu tidur Anda saat Anda bertransisi antar tahap tidur.

Berikut beberapa tips agar tidur nyenyak dan segar. Pengendalian cahaya: Gunakan tirai tebal atau kenakan penutup mata untuk menghalangi cahaya luar yang dapat mengganggu produksi melatonin dan membuat sulit tidur. Mengurangi kebisingan: Gunakan headphone, kipas angin, atau mesin white noise untuk menghilangkan kebisingan yang dapat mengganggu tidur Anda. Atur suhu ideal: Suhu kamar tidur yang ideal untuk tidur adalah antara 15 dan 21 derajat Celcius.  Jaga kebersihan seprai: Gantilah secara rutin untuk menghindari alergen dan debu yang dapat mengganggu tidur Anda. Ciptakan aroma yang menenangkan: Gunakan diffuser dengan aroma lavendel, kamomil, atau cendana untuk membantu Anda rileks dan lebih mudah tertidur.

Ada berbagai jenis gangguan tidur yang dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk tetap tertidur, antara lain: Sleep apnea: Kondisi ini ditandai dengan dengkuran keras dan jeda pernapasan saat tidur. Hal ini terjadi karena jaringan di mulut dan tenggorokan menegang dan menghalangi jalan napas. Otak Anda kemudian akan membangunkan Anda untuk bernapas kembali, sehingga Anda siap. Sindrom kaki gelisah (RLS): Ditandai dengan sensasi tidak menyenangkan seperti mati rasa, kesemutan, atau kaki tertarik, terutama pada malam hari. Gejala-gejala ini bisa membuat Anda ingin terus-menerus menggerakkan kaki untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang dapat mengganggu tidur. Gangguan gerakan tungkai periodik (PLMD): Sering dikaitkan dengan RLS, PLMD menyebabkan kaki atau lengan tidak bisa bergerak saat tidur. Perilaku ini dapat membangunkan Anda dan mengganggu kualitas tidur Anda. Teror malam: Gangguan tidur ini ditandai dengan pengalaman berteriak, menendang, atau bergerak ketakutan saat tidur. Teror malam sering terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D