0 0
Read Time:1 Minute, 44 Second

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan business match antara 29 perusahaan ritel ternama Indonesia dan pendidikan vokasi. Sebanyak 144 SMK dan 6 kampus SMK akan terafiliasi melalui program ini.

Melalui kegiatan ini, baik pemangku kepentingan di industri ritel maupun sekolah profesi dan kejuruan (VETs) dapat berinteraksi langsung dan bertukar informasi mengenai peluang kolaborasi. Selanjutnya, niat awal kerja sama antar pihak dituangkan dalam bentuk Letter of Intent (LoI) yang berpotensi menjadi kemitraan strategis.

Kegiatan business match yang berlangsung selama empat jam ini mampu menghasilkan 715 LoI. Perusahaan retail yang mengikuti business match berasal dari berbagai industri, antara lain makanan dan minuman, fashion dan aksesoris, rambut dan kecantikan, IT dan aksesoris, seni dan kerajinan dan barang antik, department store, supermarket, interior dan furnitur, serta convenience store.

Baca Juga: Ditjen Pendidikan Vokasi Bersama Siapkan Beasiswa Bagi Talenta Digital Perempuan

Sedangkan jumlah satuan pendidikan vokasi sebanyak 150 lembaga yang terdiri dari 144 SMK dan 6 PTV. Satuan pendidikan vokasi tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu satuan dengan program pembelajaran dan kompetensi keterampilan yang berkaitan dengan sektor ritel.

Kiki Yuriati, Direktur Jenderal Departemen Pendidikan Vokasi (Digen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, untuk bersinergi, pendidikan vokasi tidak bisa menunggu begitu saja, melainkan harus datang ke DUDI. Business match merupakan peluang untuk memperluas kemitraan, namun Kiki mengingatkan kita untuk tidak mengakhirinya hanya dengan nota kesepahaman belaka.

Baca Juga: Kemendikbud dorong institusi pendidikan tawarkan layanan online

Ia menilai masyarakat yang memiliki pendidikan vokasi merupakan konsumen industri ritel dan hal itulah yang membuat industri ini tetap berjalan. Di sisi lain, dalam pendidikan vokasi masih terdapat tantangan dalam memberikan pengetahuan kepada mahasiswa profesional tentang budaya vokasi, etika kerja, pemikiran bisnis, dll, dan diperlukan kerjasama dengan industri retail.

“Pendidikan ritel dan vokasi saling membutuhkan,” ujarnya dalam siaran pers pembukaan acara bisnis, Jumat (10/5/2024).

Budiharjo Iduansha, Ketua HIPPINDO, mengatakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan upaya mengintegrasikan pendidikan vokasi dan kebutuhan industri, yang merupakan langkah maju penting bagi sektor ritel sebagai lokomotif penggerak perekonomian hulu. drift Katanya, itu bisa menjadi sebuah langkah maju. Hilir, kemudian kepada pengemudi lokomotif yang beraktivitas di garda depan bidang perdagangan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D