dianrakyat.co.id, Jakarta – Serangan balasan Israel ke Iran pada Jumat 19 April 2024 akan menambah tekanan terhadap rupiah. Ibrahim Assuabi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, memperkirakan rupiah akan melemah sebesar 108 poundsterling setelah penutupan bisnis pada Kamis. , 18 April 2024.
Hingga Jumat malam, 19 April 2024, rupee berada di level 16.270 per dolar AS, seperti yang diupdate Google. Rupee menguat 0,22 persen.
Ibrahim kepada wartawan di Jakarta, pagi ini diperkirakan melemah sekitar 108 poin, yang menunjukkan bahwa perang di Timur Tengah merupakan fenomena baru.
Selain itu, respon Israel terhadap Iran akan menaikkan harga jual emas. Diperkirakan harga satu ons emas di pasar dunia akan naik hingga 2.500 dolar AS.
“Saat ini ada kemungkinan satu dolar AS mencapai 2.500.
Penguatan dolar AS dan kenaikan harga emas menunjukkan investor terus memilih sarana investasi yang berkualitas, kata Ibrahim. Setelah itu, konflik antara Iran dan Israel memperburuk situasi politik di Timur Tengah.
Oleh karena itu, zona aman akan dijadikan penghalang. Kami berharap Iran tidak menyerang lagi untuk menstabilkan perekonomian dunia, tegas Ibrahim. Kekerasan di Timur Tengah
Sebelumnya, sebuah rudal yang diluncurkan oleh Israel menghantam wilayah Iran, menurut saluran berita Amerika ABC, mengutip seorang pejabat senior Amerika yang tidak disebutkan namanya.
TV Iran melaporkan bahwa ledakan di Isfahan terjadi akibat menyalakan listrik di pesawat dan menghentikan lalu lintas udara di banyak wilayah termasuk Teheran dan Isfahan.
Seperti diberitakan Al Jazeera pada Jumat 19 April 2024, tidak ada laporan adanya korban jiwa. Namun Iran belum memberikan tanggapan resmi.
Pada hari Sabtu, 13 April 2024, Israel berjanji akan menanggapi serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran menyusul serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan seorang komandan tentara
Perwakilan: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Sebelumnya pada Jumat ini, rupee kembali melemah dibandingkan dolar AS. Posisi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve Bank (Fed), turut berkontribusi terhadap depresiasi rupee.
Rupee melemah 84 poin atau 0,52 persen menjadi 16.263 terhadap dolar AS pada Jumat pagi (19 April 2024).
Josua Pardede, Kepala Ekonom Banco Permata, menjelaskan pelemahan Rupee disebabkan oleh indikator utama perekonomian AS dan kemungkinan kebijakan Bank Sentral Amerika untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.
“Investor sedang menganalisis data ekonomi terkini AS, seperti tunjangan pengangguran dan angka manufaktur The Fed Philadelphia, yang menunjukkan perekonomian AS mulai stabil,” kata Kepala Ekonom Bank Permata di Jakarta, Jumat.
Josua mengatakan, nilai dolar AS pada Kamis 18 April 2024 mengakhiri pelemahannya di level 106,16 persen atau 0,01 persen yang mencapai hampir lima bulan.
Klaim pengangguran AS tidak berubah dari minggu lalu sebesar 212.000 untuk pekan yang berakhir 18 April 2024, di bawah ekspektasi pasar sebesar 215.000.
Indeks manufaktur The Fed Philadelphia naik 12 poin menjadi 15,5 pada April 2024, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 1,5.
Tren tersebut menandai kenaikan bulan ketiga berturut-turut dan level tertinggi sejak April 2022.
Alhasil, imbal hasil UST 10 tahun naik di atas 4,6 persen, tepatnya menjadi 4,63 persen, dan mendekati level tertinggi lima bulan di 4,67 persen pada 16 April 2024.
“Serangkaian indikator positif perekonomian AS mendukung keputusan The Fed,” kata Josua.
Meningkatnya inflasi masih menjadi kekhawatiran karena bank sentral AS atau pembuat kebijakan The Fed menekankan pentingnya meningkatkan kepercayaan terhadap inflasi sebelum para pembuat kebijakan di bank sentral AS atau Federal Reserve membahas penurunan suku bunga.
Menurut prediksinya, nilai tukar Rupee akan berubah dari 16.050 menjadi 16.250 per dolar AS.
Sebelumnya, Menteri Perekonomian (Menko) Eirlanga Hartarto mengatakan, diperlukan dukungan bersama untuk melawan kenaikan nilai dolar AS. Hal ini untuk mencegah rupee melemah terhadap dolar AS.
“Kita perlu mengurangi permintaan dolar,” ujarnya, Kamis (18/4/2024).
Airlanga mengatakan, cara membatasi tekanan terhadap dolar AS adalah dengan mendorong penggunaan devisa (DHE).
“Kami punya peralatan DHE yang ingin kami masukkan ke dalam rumah,” ujarnya.
Iran di Timur Tengah
“Kita lihat ada tekanan terhadap nilai tukar global. Indonesia merah, lalu Malaysia kuning, Thailand biru dari AS. Kita lihat pertumbuhan kuat, hanya AS yang kuat, dan kita lihat negara-negara seperti Indonesia terpuruk,” kata Irlanga Hartarto 2024 dalam konferensi pers. konferensi pers lanjutan isu perekonomian terkini di Kantor Kementerian Hukum Jakarta pada Kamis, 18 April.