0 0
Read Time:1 Minute, 40 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Penderita diabetes yang ingin menunaikan ibadah haji perlu melakukan beberapa persiapan sebelum berangkat ke tanah suci. RSUPN Divisi Endokrin, Metabolik dan Diabetes Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr. Sipto Mangunkusumo Jakarta, Dr. Farid Kurniawan SpPD, PhD, mengatakan, wisatawan penderita diabetes bisa mempersiapkan diri dengan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Untuk menghindari risiko, pasien diabetes perlu melakukan persiapan khusus dengan pemeriksaan dokter sebelum berangkat haji, kata Farid dalam diskusi online di Jakarta, Sabtu, dilansir ANTARA.

Menurutnya, jemaah haji yang mengidap diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan komplikasi, menyesuaikan dosis obat atau jenis insulin yang akan digunakan, serta meminta dokter mengeluarkan surat keterangan tentang status diabetes pasien dan pengobatannya. Surat keterangan dokter

Surat keterangan status diabetes dan pengobatannya diperlukan untuk memudahkan petugas kesehatan jamaah dalam mengambil tindakan jika pasien memerlukan perawatan medis di Tanah Suci.

Farid menjelaskan, sertifikat tersebut memuat nama pasien, orang yang dihubungi, dan jenis obat yang dikonsumsi.

“Di dalamnya terdapat informasi nama, kontak, kelompok atau klaster, serta obat apa saja yang diminum. Hal ini biasanya memudahkan tim medis atau panitia penyelenggara dalam menentukan kebutuhan pertemuan,” kata Farid.

 

Penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji dianjurkan membawa perbekalan obat secukupnya atau lebih agar selalu siap bila diperlukan.

Menurut Farid, jamaah haji diabetes harus memastikan obat yang digunakannya dalam waktu 3 x 24 jam ada di dompetnya yang dilengkapi tanda pengenal selama beraktivitas di Tanah Suci.

Penderita diabetes yang membutuhkan insulin sebaiknya memasukkan insulin ke dalam tas jinjing atau tas pendingin saat berada di pesawat dan segera menyimpannya di lemari es agar tetap dalam kondisi baik setibanya di akomodasi, katanya.

Ia mengingatkan pasien diabetes untuk mendapatkan cukup pena dan jarum suntik insulin selama haji.

 

“Jika memungkinkan, ukur gula darah Anda sebelum dan sesudah shalat seperti Tawaf dan Sa’i, agar kadar gula darah Anda tetap terjaga. Hati-hati juga, bawalah sumber gula seperti permen atau makanan ringan, untuk mencegahnya. hipoglikemia.” disebutkan di atas.

Pasien diabetes juga harus mendapatkan vaksinasi meningitis, flu dan pneumonia untuk mengurangi risiko infeksi selama menunaikan ibadah haji, katanya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D