0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

Jakarta – Bulan Ramadhan merupakan masa yang ditunggu-tunggu umat Islam karena merupakan saat turunnya nikmat Allah yang melimpah dan pintu ampunan Allah terbuka lebar.

Bagi umat Islam, puasa di bulan Ramadhan adalah wajib, sebagaimana tercantum dalam firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah, ayat 183).

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ketika perintah berpuasa pertama kali diberikan, para sahabat belum memahami secara jelas batasannya. Jadi ada cerita tentang salah satu sahabat Nabi yang pingsan saat pertama kali mencoba berpuasa.

Salah satu sahabat Nabi yang selamat dari kejadian ini adalah Qais bin Shirma, seorang anggota Ansar. Ceritanya, Kais pingsan di pagi hari karena berpuasa tanpa sempat sahur terlebih dahulu.

Saat itu, para sahabat Nabi meyakini bahwa makan, minum, dan hubungan intim antara suami dan istri pada malam bulan Ramadhan hanya diperbolehkan sebelum tidur. Namun Kais yang sangat lelah karena bekerja keras seharian, sudah tertidur lelap ketika tiba waktunya untuk berbicara.

Dalam buku Teladan Ibadah Rasulullah yang Agung karya Ahmad Rofiya Usmani: 1000 Cerita Penanda Sholat, Puasa, Zakat dan Haji, terdapat cerita yang menggambarkan awal mula perintah puasa Ramadhan di bulan Ramadhan. Nabi.

Meski perintah berpuasa Ramadhan baru saja diberikan, namun belum diketahui batasan makanan dan minuman selama bulan suci tersebut.

Saat itu, para sahabat Nabi belum terbiasa dengan jadwal makan sahur dan berbuka seperti biasanya. Akibatnya, ada sebagian teman yang berpuasa namun tertidur sebelum atau segera setelah berbuka puasa.

Akibatnya ada yang tidak sempat makan sepanjang malam, ada pula yang tidak sarapan dan baru makan lagi keesokan malamnya. Hal ini terjadi ketika suhu di Madinah sangat panas karena puasa dilaksanakan sekitar bulan April.

Suatu ketika Qays ibn Shirma Al-Ansari, ketika tiba waktunya untuk berbicara, pulang ke rumah dan bertanya kepada istrinya: “Apakah kita punya makanan?”

“Maafkan aku, suamiku. Hari ini kita tidak punya makanan. Tunggu sebentar, aku akan mencarikanmu sesuatu untuk dimakan,” jawab sang istri.

Kemudian istrinya keluar rumah untuk mencari makan dan Qais bin Shirma yang seharian bekerja keras segera tertidur. Ketika sang istri datang membawa makanan dan melihat suaminya tertidur lelap, dia tidak membangunkannya dan hanya bergumam: “Kasihan kamu, suamiku!

Karena tertidur, maka sejak saat itu ia tidak diperbolehkan makan dan terus berpuasa hingga matahari terbenam keesokan harinya. Oleh karena itu, Kais tetap menjalankan puasa hari itu dan melanjutkan pekerjaannya. Namun tiba-tiba, di tengah hari, Qais bin Shirma pingsan karena kelelahan dan belum makan.

Kemudian kejadian yang menimpa Qais dilaporkan kepada Rasulullah SAW. Tak lama kemudian muncul surat Albacaro, di ayat 187, yang berbunyi:

“Boleh bersosialisasi dengan istri pada malam bulan puasa. Mereka berpakaian untuk Anda dan Anda berpakaian untuk mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat mengendalikan nafsumu. Oleh karena itu Allah mengampuni dan memaafkanmu. Maka sekarang ganggulah mereka dan ikutilah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Dan makan dan minumlah sampai kamu dapat membedakan benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian selesaikan puasanya (pada malam berikutnya), (tetapi) jangan ganggu mereka ketika Anda melakukan itikaf di masjid. Ini adalah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka menjadi bertakwa.” Tanah Air, MEG Cheese selenggarakan MEG Cheese Day 2024. Acara ini digelar pada 3 hingga 22 Juni 2024 dianrakyat.co.id.co.id 20 Juni 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D