dianrakyat.co.id, Jakarta Kata-kata PSHT dalam bahasa Jawa memiliki makna mendalam yang menginspirasi banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. PSHT kependekan dari Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan organisasi pencak silat yang memadukan filosofi Jawa dalam pendidikan dan motivasi anggotanya. Dalam budaya Jawa, nilai-nilai luhur dan kearifan sering diungkapkan melalui peribahasa atau kata-kata bijak. Hal ini tercermin dari kata-kata PSHT dalam bahasa Jawa yang penuh makna dan mengandung kearifan lokal yang dapat menginspirasi banyak orang.
Dengan menggunakan bahasa Jawa PSHT, PSHT tidak hanya mengedepankan persaudaraan dalam organisasi namun juga menyebarkan nilai-nilai kearifan lokal kepada masyarakat luas. Setiap kata PSHT bahasa Jawa mengandung pesan moral dan etika yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, banyak orang mencari motivasi dan mempelajari Kata-kata PSHT Bahasa Jawa untuk memperkaya pengalaman dan pemahaman hidup.
Kumpulan Kata Kata Jawa PSHT Bijak dan Mendalam ini menjadi sumber inspirasi tidak hanya bagi para anggota PSHT saja, namun bagi siapapun yang menghargai kearifan lokal dan kearifan dalam kehidupan. Dengan memahami makna dari setiap kata PSHT bahasa Jawa, kita dapat belajar menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan kita sehari-hari dan menginspirasi orang lain untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.
Untuk lebih jelasnya dianrakyat.co.id rangkum informasinya berikut ini dari berbagai sumber: Kumpulan Kata PSHT Bahasa Jawa dan Artinya pada Kamis (4/4).
1. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Sidra Mundak Silaka, Nyanyikan Was-was Tiwas. (Jangan berpura-pura pintar karena akan membawamu ke arah yang salah, jangan suka menipu karena akan menjadi petaka, yang ragu akan mati).
2. Aja Adigang, Adigung, Adiguna. (Jangan berpura-pura kuat, berpura-pura menjadi besar, dan berpura-pura kuat).
3. Percakapan Ojo Woton Percakapan Ning Yen Nyanyikan Gave Woton. (Anda tidak hanya harus bisa berbicara, Anda harus bisa membuktikannya).
4. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kejutan, Aja Aleman. (Tidak mudah terkejut, tidak mudah kecewa, tidak mudah terkejut, tidak mudah manja).
5. Satria Ingkan yang memilih pertandingan. (Seorang kesatria bisa memilih lawannya. Artinya, orang yang berjiwa ksatria hanya ingin melawan orang yang bisa mengatasinya, dan bukan orang yang lebih lemah darinya)
6. Ojo Seneng Gawe Disakhe Disakhe Lainnya, Opo Alane Gawe Seneng Disakhe Lainnya. (Aku tidak suka mempersulit hidup orang lain, apa salahnya membuat orang lain bahagia?)
7. Unduh Wohin Pakarthi. (Barangsiapa berbuat pasti akan menerima akibat perbuatannya).
8. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan sulit untuk lamun. (Jangan tersinggung ketika terjadi masalah, jangan bersedih ketika kalah).
9. Senang menikmati orang lain. (Membuat perasaan orang lain nyaman).
10. Suken adalah yen de hita. (Ramah/ingin meminta nasihat).
1. Anak kecil tidak kekurangan akal sehat, sedangkan anak besar tidak kekurangan kecerdasan. (Kecil bukan berarti kurang pintar, tapi besar bukan berarti lebih pintar. Kalau kamu selalu ingat, kamu tidak akan mundur).
2. Kridhaning ati ora mungkin mbedhah kutaning peshthi. (Masalah jiwa tidak seharusnya mengubah rasa percaya diri)
3. Nyanyikan Resik Uripa akan mulia. (Mereka yang hidupnya suci akan menjadi mulia).
4. Erip Iku Oerup. (Hidup adalah hidup. Artinya dalam hidup harus bisa memberi manfaat bagi orang lain).
5. Sak Apik-apike Wong Yen Awe Pitulung Kanti Kara Dedhemitan. (Orang yang paling baik adalah menawarkan bantuan tanpa ingin orang lain mengetahuinya).
6. Ojo Rumongso Biso Ning Zing Biso Rumungso. (Menurut saya ini tidak mungkin, tetapi Anda juga harus bisa merasakannya).
7. Gaya tak berbentuk Yen Tumandhang Amung Sedkhela. (Perasaan takut, jahat, dan malang apa pun, jika dijalani dengan toleransi, hanya akan dirasakan dalam waktu singkat).
8. Suro Diro Joyo Diningrat melelehkan Dening Pangastuti. (Segala kesempurnaan hidup dapat dicapai dengan akhlak yang mulia).
9. Sepi ing Pamrich Rame ing Gawe, Banter tan Mbankangi, Dhuwur tan Ngungkuli. (Bekerja keras, tidak pamrih, cepat, tidak menyalip, tinggi, tidak mengatasi).
10. Jer Basuki Mawa Beya. (Keberhasilan apa pun membutuhkan pengorbanan).
1. Meme Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkar. (Menghiasi keindahan dunia dan menghilangkan sifat pemarah, serakah dan kikir dalam diri).
2. Sepiro duwurmu ngudi kavrukh, sepiro jeroma ngangsu ngilmu, sepiro akehe je guru mengaji tembe mburin mung arep bersama Marang Truen membangunkan Dewe. (Seberapa tinggi kamu memperjuangkan ilmu, seberapa dalam kamu mencari ilmu, berapa banyak guru yang mengajarimu, tetap tergantung padamu).
3. Kridhaning ati ora mungkin mbedhah kutaning peshthi. (Masalah jiwa (seharusnya tidak) mengubah kepercayaan diri).
4. Tega Larane, Ora Tego Patin. (Saya tidak bisa melihat kesakitan, saya tidak bisa melihat kematian. Artinya warga PST berani menyakiti seseorang untuk memperbaiki, bukan menghancurkan (membunuh)).
5. Ngluruk tanpa Bolo, Menang tanpa Ngasorake, Sekti tanpa Aji-Aji, Sugih tanpa Bandha. (Datang tanpa teman, menang tanpa ditaklukkan, menjadi kuat tanpa menjadi penyihir, dan menjadi kaya tanpa menjadi kaya).
6. Sepira Gedhening Sengsara Yen Tinampa Amung Dadi Koba. (Tidak peduli seberapa besar kemalangannya, jika kamu bisa menerimanya, itu hanya akan menjadi ujian.)
7. Budhi Dayane Manungso Tan Keno Ngluwihi Kodrathe Sing Maha Kuwoso. (Segala upaya manusia tidak dapat melampaui ketetapan Tuhan Yang Mahakuasa.)
8. Sepi ing Pamrich Rame ing Gawe, Banter tan Mbankangi, Dhuwur tan Ngungkuli. (Bekerja keras, tanpa dedikasi, cepat, tanpa menyalip dan tinggi, tanpa kemenangan)
9. Aja milik produk Kan Meloka, Aja Mangro Mundak Kendo. (Jangan tergiur dengan kemewahan, jangan terburu-buru berbicara ambigu, agar semangat anda tidak luntur).
10. Satria Ingkan yang memilih pertandingan. (Seorang ksatria dapat memilih lawannya. Artinya, seseorang yang berjiwa ksatria hanya ingin bertarung melawan orang yang mampu menanganinya, dan bukan melawan orang yang lebih lemah darinya).
1. Suro Diro Joyo Diningrat melelehkan Dening Pangastuti. (Segala kesempurnaan hidup (kesucian, kepandaian, ketenaran dan kekayaan) masih kalah dengan akhlak mulia).
2. Pesta Sopo Suchi Adoh Saka Bebaya. (Barangsiapa mempunyai pemikiran yang terpuji tentu akan terhindar dari segala macam mara bahaya).
3. Satria Ingkan yang memilih pertandingan. (Seorang ksatria dapat memilih lawannya. Artinya, seseorang yang berjiwa ksatria hanya ingin bertarung melawan orang yang mampu menanganinya, dan bukan melawan orang yang lebih lemah darinya).
4. Budhi Dayane Manungso Tan Keno Ngluwihi Kodrathe Sing Maha Kuwoso. (Segala upaya manusia tidak dapat melampaui ketetapan Tuhan Yang Mahakuasa.)
5. Sepira Gedhening Sengsara Yen Tinampa Amung Dadi Koba. (Tidak peduli seberapa besar kemalangannya, jika kamu bisa menerimanya, itu hanya akan menjadi ujian.)
6. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan dan Kemareman. (Jangan fokus pada kedudukan, keduniawian dan kepuasan).
7. Suro Diro Joyo Diningrat melelehkan Dening Pangastuti. (Segala kesempurnaan hidup (kesucian, kepandaian, ketenaran dan kekayaan) masih kalah dengan akhlak mulia).
8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Sidra Mundak Silaka, Nyanyikan Was-was Tiwas. (Jangan berpura-pura pintar karena akan membawamu ke arah yang salah, jangan suka menipu karena akan menjadi petaka, yang ragu akan mati).
9. Meme Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkar. (Menghiasi keindahan dunia dan menghilangkan sifat amarah, keserakahan dan keserakahan dalam diri)
10. Pesta Sopo Suchi Adoh Saka Bebaya. (Siapapun yang mempunyai pemikiran terpuji pasti akan terlindungi dari segala macam bahaya.)