0 0
Read Time:4 Minute, 10 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Puasa Syawal merupakan salah satu amalan Sunnah yang dianjurkan Nabi SAW bagi umat Islam setelah menyelesaikan puasa Ramadhan. Puasa ini dianjurkan dilakukan dengan selang waktu enam hari di bulan Syawal. Tidak harus berturut-turut, amalan sunnah ini bisa Anda lakukan kapan saja di bulan Syawal kecuali tanggal 1 Syawal. Sholat puasa Syawal merupakan pemberitahuan yang harus anda ketahui sebelum anda melaksanakannya.

Abu Ayyub Al-Anshari RA meriwayatkan puasa 6 hari Syawal dan makna bagian ini setelah bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتِّا مِنْ شَوَّالَََِكِِ َك َّ هْ

Artinya: Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa setahun penuh (HR Muslim).

Hukum puasa Syawala ini termasuk dalam kategori ibadah sunnah muakkadah yang artinya ibadah ini sangat dianjurkan dan pahalanya besar, namun tidak wajib. Kemaslahatan puasa Syawal tidak hanya sebatas pahala yang besar, namun juga mendatangkan keberkahan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Puasa ini dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan ketakwaan, menyucikan dosa-dosa yang dilakukan, serta mempererat hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah yang khusyuk dan ikhlas.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, penting untuk memahami doa niat puasa Syawal sebagai wujud ketaqwaan kepada Allah SWT dan juga sebagai wujud cinta dan ketaatan terhadap Sunnah Nabi SAW. Berikut bacaan salat puasa Syawal beserta maknanya yang dihimpun Liputsn6.com dari berbagai sumber pada Rabu (17/3/2024).

Bagi umat Islam yang ingin menjalankan puasa Syawal, berikut bacaan doa puasa Syawal

صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَدَاءِ الشَّوَّا لِلَدَاءِ

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnah Syawwâli lillâhi ta’âlâ.

Artinya: Besok saya niat puasa Sunnah Syawal karena Allah SWT.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Republik Indonesia, niat puasa Syawal bisa dibaca di siang hari, selama yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang berpuasa mulai dari subuh, setelah pagi. niat membaca,

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ السُنَّةِ الشَذَا اليَوْمِ عَن ْ أَ دَاءِ السُنَّةِ الشَّةِ الشَّةِ الشَوَعَ

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnah Syawwâli lillâhi ta’âlâ. itu adalah,

Artinya : Hari ini saya niat puasa Sunnah Syawal karena Allah SWT.

Tersedia juga bacaan doa menjelang puasa Syawal bagi umat Islam yang ingin berpuasa enam hari berturut-turut.

Kartu Kredit yang Dapat Digunakan Kembali

Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala

Artinya : Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan puasa sunnah enam hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala. Ketentuan puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan umat Islam setelah selesai menjalankan puasa Ramadhan. Berikut ketentuan menunaikan puasa Syawal. 1. Lamanya puasa

Puasa Sunnah Syawal dilakukan selama enam hari berturut-turut, sesuai dengan hadis Nabi SAW yang menyebutkan bahwa puasa Syawal dilakukan selama enam hari setelah puasa Ramadhan. Puasa ini pahalanya sama dengan puasa setahun penuh. 2. Waktu pelaksanaan

Lebih utama puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri, namun boleh juga puasa sebulan penuh di bulan Syawal. Para ulama menganjurkan puasa secara berurutan, namun jika puasa dilakukan secara berurutan maka tidak ada masalah. 3. Mengganti Qadha Puasa

Bagi yang mempunyai kewajiban puasa qadha (pengganti) dari bulan Ramadhan yang belum genap, sebaiknya memulai puasa qadha sebelum menunaikan puasa Syawal. Ini lebih penting dan akan mendapat pahala yang besar, sebagaimana disampaikan Ibu Rajab Al Hambali dalam penjelasannya.

Tata cara menjalankan puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, termasuk membaca niat puasa. Disarankan untuk membuat sahur. Dari fajar hingga senja, pantang makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Bersegeralah berbuka jika sudah malam. Keistimewaan puasa Syawal

Puasa Syawal mempunyai beberapa keutamaan yang dapat menjadi motivasi bagi umat islam untuk melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan cinta. Menurut Syekh Ibrahim al-Baijuri dalam kitabnya Hasyiyatul Baijuri ‘ala Syarhil Allamah Ibni Qasim Jilid 1, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya yang berjudul Lathaif al-Ma’arif fima li Mawasim al-‘Am min al – Wadhaif, Inilah sedikit tentang pentingnya puasa Syawal. 1. Selesaikan puasa Ramadhan

Puasa Syawal dianggap penyempurna puasa Ramadhan. Seperti halnya salat Sunnah Rawatib yang melengkapi salat wajib lima waktu, puasa Syawal membantu menyempurnakan kesempurnaan puasa Ramadhan. 2. Penghargaan satu tahun

Puasa Syawal akan memberikan pahala setahun penuh seperti yang dijanjikan Nabi SAW. Hal ini menandakan besarnya pahala yang bisa diraih melalui ibadah tersebut. 3. Tanda-tanda diterimanya ibadah

Puasa Syawal juga merupakan tanda diterimanya puasa di bulan Ramadhan. Melanjutkan puasa setelah Ramadhan menunjukkan rahmat dan karunia Allah SWT, serta keseriusan umat Islam dalam berbuat kebaikan. 4. Perwujudan rasa syukur

Puasa Syawal juga merupakan wujud rasa syukur umat Islam kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan di bulan Ramadhan, seperti puasa, qiyamul lail, zakat dan lain-lain. 5. Tidak menghentikan ibadah

Dengan menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, umat Islam membuktikan bahwa ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan tidak terputus. Hal ini menggambarkan keseriusan dan kesinambungan dalam menjaga ketaatan kepada Allah SWT.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D