0 0
Read Time:3 Minute, 27 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kementerian Luar Negeri Prancis mengumumkan akan memberikan setidaknya US$32,3 juta (setara Rp 512,6 miliar) kepada Badan Pengungsi Palestina PBB atau UNRWA pada tahun 2024. Diketahui, sejak Januari lalu. Pada tahun 2024, sekelompok negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, memutuskan untuk menghentikan pendanaan kepada badan-badan PBB.

Hal ini menyusul klaim Israel bahwa beberapa anggotanya terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023. Meski AS dan Inggris berhenti mendukung PBB, beberapa negara seperti Australia, Kanada, Swedia, dan Islandia tetap mendanainya.

“Prancis akan menyumbang lebih dari US$32,3 juta untuk operasi UNRWA pada tahun 2024,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Christophe Lemoine dalam konferensi pers, seperti dikutip situs trtworld, Jumat (29/03/2024).

Prancis merupakan salah satu negara Eropa yang menunjukkan pengertian atas perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Sebelumnya, mengutip Tim Global dianrakyat.co.id, pada 23 Januari 2024, sedikitnya 1.000 orang asal Jalur Gaza dirawat di rumah sakit lapangan di kapal Prancis yang berlabuh di lepas pantai Mesir.

Kapten Dixmude, Alexandre Blonce mengatakan, pengobatan tersebut dilakukan setelah infrastruktur kesehatan runtuh di kawasan yang dilanda perang tersebut. Kapal pengangkut helikopter Dixmude telah berlabuh di Port Al Arish, Mesir, sekitar 50 kilometer sebelah barat Jalur Gaza sejak November 2023. VOA melaporkan dari Indonesia, kapal tersebut dilengkapi dengan sejumlah ruangan rumah sakit, ruang operasi, dan 70 tenaga medis. .

Pasukan Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza untuk menghancurkan kelompok militan Hamas, yang menyerang wilayah tersebut pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 warga dan menculik 253 lainnya. Serangan darat dan udara Israel menewaskan lebih dari 25.000 orang.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan warga Palestina mengalami kesulitan mendapatkan perawatan medis di tanah air mereka karena sebagian besar dari 36 rumah sakit yang ada tidak lagi beroperasi. Sementara puskesmas yang masih beroperasi sudah tidak mampu lagi menampung puluhan ribu korban luka.

Israel menargetkan banyak rumah sakit yang tersisa, dengan mengatakan pejuang Hamas beroperasi di bawahnya. Hamas telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Italia juga mengirimkan rumah sakit terapung serupa di lepas pantai Mesir pada Desember 2023. Kecaman atas serangan itu datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengatakan tidak ada pembenaran atas pemboman Israel terhadap bayi, wanita, dan orang tua di Gaza.

Macron menyampaikan pengumuman tersebut kepada BBC sehari setelah konferensi bantuan kemanusiaan di Paris mengenai perang Hamas melawan Israel pada 7 Oktober. Dia menyerukan gencatan senjata, dengan mengatakan hal itu akan menguntungkan Israel.

Kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga pada pertemuan puncak pada hari Kamis, kata Macron, adalah bahwa tidak ada pilihan lain selain jeda kemanusiaan yang diikuti dengan gencatan senjata, yang akan memungkinkan perlindungan semua warga sipil.

“De facto – sekarang, warga sipil dibom. Bayi-bayi ini, para wanita, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada pembenaran untuk hal ini dan tidak ada legitimasi. Kami menyerukan Israel untuk menghentikannya,” kata Macron. dilansir The Guardian, Sabtu 11 November 2023.

Pemimpin Prancis itu mengatakan dia dengan tegas mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 orang. “Kami berbagi penderitaan (Israel),” kata Macron, namun menambahkan bahwa tidak ada pembenaran untuk terus membombardir warga sipil di Gaza.

“Ini sangat penting bagi kita semua karena prinsip-prinsip kita, karena kita adalah negara demokratis. Penting juga bagi keamanan Israel sendiri dalam jangka menengah dan panjang untuk memahami bahwa semua nyawa berharga,” kata Macron.

Ketika ditanya apakah dia ingin para pemimpin lain – termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris – ikut serta dalam seruannya untuk melakukan gencatan senjata, dia berkata: “Saya harap demikian.”

Laporan The Guardian yang mengutip otoritas kesehatan Gaza menyebutkan, hingga Jumat, 10 November 2024, sebanyak 11.078 warga Palestina di Jalur Gaza tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober, termasuk 4.506 anak-anak. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bereaksi terhadap pernyataan Macron.

“Sementara Israel melakukan segalanya untuk menghindari menyakiti warga sipil dan mendesak mereka untuk meninggalkan zona tempur, Hamas-ISIS melakukan segalanya untuk mencegah mereka meninggalkan wilayah aman dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

“Hamas dengan kejam menyandera warga kami – perempuan, anak-anak dan orang tua – dalam kejahatan terhadap kemanusiaan dan menggunakan sekolah, masjid dan rumah sakit sebagai pusat komando teror.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D