JAKARTA – Dampak siklus El Nino yang tahun ini membawa dunia mencapai rekor panas tertinggi dan terus memperburuk pola cuaca, akan terus berlanjut hingga tahun 2024, kata para ilmuwan. Dilaporkan dianrakyat.co.id Tekno di Financial Times, Rabu 3 Januari 2023 Efek Termal Fenomena yang terjadi secara alami di Samudera Pasifik ini dapat meningkatkan suhu global dalam waktu singkat dan berdampak serius pada hasil panen di beberapa belahan dunia. Perusahaan-perusahaan di sejumlah industri, termasuk makanan dan transportasi, memperingatkan peningkatan risiko gangguan dan risiko asuransi terhadap barang dan rantai pasokan mereka. Di Brazil yang masih musim semi, Institut Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan merah untuk gelombang panas di beberapa wilayah pada pekan lalu. Hari terpanas di Rio de Janeiro tahun ini mencapai 41 derajat Celcius, tercatat di Observatorium Marambia, sebelah barat Rio. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), fenomena El Nino diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya hingga April tahun depan. Direktur Jenderal WMO Petteri Taalas mengatakan tahun 2024 akan menjadi “lebih hangat dari tahun 2023”, dan tahun ini ditetapkan sebagai “tahun terpanas yang pernah tercatat”. El Nino biasanya dikaitkan dengan suhu yang lebih tinggi, terutama pada tahun berikutnya, namun Talas menunjukkan bahwa efek memerangkap panas gas rumah kaca dari aktivitas manusia bertanggung jawab atas panas yang tercatat selama ini. El Nino juga dikaitkan dengan kondisi basah di beberapa belahan dunia. WMO memperkirakan lebih banyak hujan selama tiga bulan ke depan di Tanduk Afrika, Amerika Selatan, serta Asia Tengah dan Timur. Di Somalia, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan AS menyalahkan El Niño sebagai penyebab banjir terburuk yang pernah terjadi di negara itu dalam satu abad terakhir dan mengatakan hal itu telah berdampak pada 680.000 orang. Jumlah korban tewas akibat El Nino telah meningkat menjadi 50 orang, badan penanggulangan bencana Somalia, Nino Floods, mengumumkan melalui platform media sosialnya mengenai penutupan sekolah. Hujan deras dari Kenya hingga Republik Dominika telah menyebabkan banjir besar di belahan bumi selatan dalam beberapa hari terakhir. Meski fenomena El Niño tahun ini tidak sekuat peristiwa El Niño tahun 1997 dan 2015-2016, namun fenomena tersebut masih dinilai ‘kuat’ oleh WMO. Menurut WMO, suhu rata-rata jangka panjang naik menjadi 1,5C pada bulan September, naik dari 0,5C di atas rata-rata bulan Mei. Perbaikan jalan rusak banjir di Jawa Tengah menjelang lebaran 7, jalan rusak akibat banjir mencapai 100 km yang terbagi di beberapa titik. Diantaranya Purvodadi Grobogan, Jati-Klambu, Kudus-Margoyoso dianrakyat.co.id.co.id. 28 Maret 2024
Read Time:1 Minute, 58 Second