0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

dianrakyat.co.id Edukasi – Aksi pembakaran Alquran belakangan ini marak terjadi di beberapa negara. Tak hanya di Swedia, kebakaran juga terjadi di Denmark. Dengan dalih kebebasan berekspresi, banyak aktivis anti-Islam di negara-negara Eropa yang kerap melakukan insiden pembakaran Al-Quran.

Melansir dianrakyat.co.id, Selasa 1 Agustus 2023, kejadian terbaru terjadi Senin pekan lalu di depan kedutaan Irak di ibu kota Denmark, Kopenhagen. Dua orang dari kelompok yang menamakan diri mereka patriot Denmark menginjak Alquran dan membakarnya di atas nampan kertas timah di samping bendera Irak yang tergeletak di tanah, “meniru” apa yang terjadi sebelumnya di Swedia.

Tak lama setelah kejadian tersebut, Kementerian Luar Negeri Irak meminta pihak berwenang di negara-negara Uni Eropa untuk “segera mempertimbangkan kembali apa yang disebut kebebasan berekspresi dan hak untuk berdemonstrasi.”

Kelompok ultra-nasionalis sayap kanan Denmark melancarkan protes serupa pekan lalu dan menyiarkan acara tersebut secara langsung di Facebook.

Menyusul kejadian pekan lalu, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengecam tindakan tersebut sebagai tindakan “kebodohan” yang dilakukan beberapa orang.

“Merupakan perbuatan tercela yang menghina agama orang lain,” ujarnya, lapor DR, seperti dikutip Al Jazeera.

“Ini berlaku untuk pembakaran Al-Quran dan simbol agama lainnya. Tidak ada tujuan lain selain memprovokasi dan menimbulkan perpecahan,” ujarnya.

Namun, ia mencatat bahwa membakar buku-buku agama bukanlah kejahatan di Denmark.

Ketegangan antara negara-negara Muslim dan dua negara Skandinavia meningkat bulan lalu setelah seorang pengungsi Irak berusia 37 tahun di Swedia, Salwan Momika, membakar halaman-halaman Alquran pada hari raya Idul Adha.

Pada hari Minggu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sebuah koalisi 57 negara Muslim, menangguhkan status utusan khusus Swedia atas serangkaian pembakaran Al-Quran, dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut disebabkan oleh “pemberian izin oleh otoritas Swedia untuk mengizinkan penyalahgunaan kesucian Al-Qur’an.” unsur-unsur dan simbol-simbol Islam lagi dan lagi.”

Sehari sebelumnya, beberapa ribu warga Irak melakukan protes di Bagdad atas demonstrasi Islamofobia di dua negara Skandinavia tersebut.

Pasukan keamanan Irak membatalkan protes 48 jam setelah kedutaan Swedia di Bagdad diserbu dan dibakar sebagai protes atas rencana pembakaran kitab suci umat Islam di Stockholm.

Protes anti-Islam yang terjadi pada hari Kamis di Stockholm mendorong negara-negara Timur Tengah termasuk Arab Saudi dan Iran, kekuatan utama Sunni dan Syiah di kawasan itu, untuk memanggil diplomat Swedia sebagai bentuk protes.

Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, mendesak Swedia pada Sabtu ini untuk menyerahkan para pelakunya ke pengadilan negara-negara Islam.

“Pemerintah Swedia harus tahu bahwa dengan mendukung penjahat yang membakar Al-Quran, mereka telah memasuki medan perang di dunia Muslim,” ujarnya di Twitter. Dugaan Penodaan Agama, Polisi Diminta Tangkap dan Tahan Pendeta Gilbert Ketua Umum Persaudaraan Islam China Indonesia (PITI) Ipong Hembing Putra mengecam keras khotbah Pendeta Gilbert yang diduga penistaan ​​agama. dianrakyat.co.id.co.id 1 Mei 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D