0 0
Read Time:1 Minute, 58 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Bank Indonesia (B) akan memastikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tetap dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada April 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi berdasarkan indeks harga konsumen pada April 2024 sebesar 0,25% per bulan atau 3% per tahun. 

“Terjaganya inflasi inti merupakan hasil konsistensi kebijakan moneter dan sinergi pengendalian inflasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah serta tim pengendalian inflasi pusat dan daerah (TPIP dan TPID),” demikian isi komunikasi Wakil Gubernur B Irwin Hal itu disampaikan Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5 Maret 2024). 

Ia menjelaskan, hal tersebut dicapai dengan memperkuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di beberapa daerah. Irwin meyakinkan, ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan terkendali dalam kisaran sasaran tahun 2024 sebesar 2,5±1%.

Laju inflasi inti pada April 2024 secara bulanan sebesar 0,29%, lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,23%. Hal ini bersinggungan dengan peningkatan permintaan musiman menjelang Hari Raya Keagamaan Nasional Idul Fitri (HBKN) tahun 2024 dan didorong oleh kenaikan harga komoditas global, khususnya harga komoditas emas. 

Realisasi inflasi inti terutama didorong oleh inflasi emas perhiasan, minyak goreng, dan gula. Secara tahunan, inflasi inti pada April 2024 sebesar 1,82%, naik dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,77%.

Di sisi lain, kelompok volafile food mencatat deflasi. Pada April 2024, kelompok volafile food mengalami deflasi bulanan sebesar 0,31% dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 2,16%. 

Deflasi pada kelompok volafile food terutama disebabkan oleh komoditas cabai merah, beras, telur rebus, dan cabai rawit. Penurunan harga pangan terutama dipengaruhi oleh musim panen yang sedang berlangsung, khususnya berbagai komoditas cabai dan beras. 

Inflasi pada komoditas bawang merah, tomat, dan bawang putih akan menekan deflasi lebih lanjut. Kelompok makanan dengan volatilitas tinggi mempunyai tingkat inflasi tahunan sebesar 9,63%, menurun dibandingkan tingkat inflasi bulan sebelumnya sebesar 10,33%. 

“Ke depan, inflasi volafile food diperkirakan akan kembali menurun seiring dengan berlanjutnya musim panen, didukung oleh sinergi inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah, mendukung upaya stabilisasi harga pangan,” kata Peneliti Irwin. 

Sementara kelompok harga terkelola menguat. Pada April 2024, kelompok harga terkelola mengalami inflasi bulanan sebesar 0,62%, naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,08%. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan mobilitas pada masa libur Idolfitri dan inflasi tarif angkutan udara, angkutan antar kota, dan Kretek Motor (SKM) akibat masih adanya pengalihan produk pajak. Dan 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D