0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

JAKARTA – Belt and Road Initiative (BRI) atau proyek Jalur Sutra Modern membuat Tiongkok banyak berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur. Pada akhirnya, ambisi ini akan menghubungkan Asia dengan Eropa dan kemudian meluas ke seluruh dunia, khususnya negara berkembang.

Satu dekade kemudian, Tiongkok telah menjadi penagih utang resmi terbesar di dunia dan jumlah orang Tiongkok yang tidak membayar hutang meningkat pada saat Beijing masih bergulat dengan masalah fiskalnya sendiri.

AidData memperkirakan bahwa 80% portofolio utang luar negeri Tiongkok mendukung negara-negara yang saat ini mengalami kesulitan keuangan, dan total volume kredit mencapai $1 triliun, berdasarkan data AidData dari tahun 2000 hingga 2021.

Berikut adalah 30 negara yang paling berhutang budi kepada Tiongkok. Belarus: total utang ke Tiongkok berjumlah 11 miliar dolar

Banyak pinjaman Tiongkok selama era Belt and Road Initiative (BRI) ditujukan untuk proyek infrastruktur besar. Namun lembaga ini tidak memiliki prosedur manajemen risiko yang memadai untuk membantu memastikan pembayaran.

Salah satu contohnya adalah penerbitan pinjaman dalam mata uang dolar dan euro ke negara-negara seperti Belarus, yang menghadapi sanksi internasional yang mencegah mereka melakukan transaksi dalam mata uang tersebut.

Negara Eropa Timur itu kini berutang kepada Tiongkok sebesar $11 miliar atau setara dengan Rp 171,6 triliun (kurs Rp 15.606 per dolar AS). Sebagian besar dana tersebut telah diinvestasikan dalam bidang logistik dan manufaktur, termasuk Great Stone Industrial Park, yang telah menarik perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan insentif pajak.

29. Turkmenistan, total utang Tiongkok $12,2 miliar

Tiongkok memberikan beberapa pinjaman besar kepada Turkmenistan, yang terletak di Asia Tengah. Negara ini dikenal memiliki cadangan gas dan minyak yang melimpah.

Tiongkok membayar infrastruktur pipa sepanjang 4.000 mil (6.430 km) yang akan mengangkut gas alam dari Turkmenistan melintasi daratan ke provinsi barat Xinjiang.

Proyek ini selesai pada tahun 2009 dan pejabat pemerintah Turkmenistan mengatakan utang pipa tersebut akan dilunasi seluruhnya pada tahun 2021. Namun, biaya pastinya belum diumumkan kepada publik, dengan perkiraan berkisar antara $8 miliar hingga $10 miliar.

28. Kenya: Total pinjaman dari Tiongkok: $12,7 miliar

Kenya meminjam sekitar $5 miliar untuk pembangunan proyek kereta api Mombasa-Nairobi, yang mulai mengangkut penumpang pada tahun 2017 dan dianggap sukses karena berhasil mengurangi waktu perjalanan secara drastis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D