0 0
Read Time:2 Minute, 27 Second

JAKARTA – Danau Galilea atau Laut Galilea yang terkenal dengan cerita alkitabiahnya dikabarkan di ambang kekeringan. Namun, bertentangan dengan dugaan yang menghubungkannya dengan Yajuj dan Majuj, ternyata mengeringnya danau ini terjadi karena alasan lain.

Danau Galilea, yang dikenal sebagai Laut Galilea, dikaitkan dalam Alkitab dengan banyak mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, dan orang Israel mungkin mengklaim bahwa danau tersebut menyaksikan “mukjizat” lainnya.

Mengapa Danau Tiberias mengering?

Selama beberapa dekade, Danau Kinneret adalah sumber air minum utama Israel, memasok sekitar sepertiga kebutuhan domestik negara tersebut. Namun, pemompaan air yang terus menerus dari danau di tengah pertumbuhan populasi pada tahun 1980an dan 1990an telah menyebabkan penurunan permukaan air yang mengkhawatirkan.

Kekeringan yang melanda Israel pada tahun 2018 memperburuk kondisi danau. Pemerintah Israel bahkan meluncurkan kampanye “Israel Itu Kering” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan krisis air.

Kapan Danau Kinneret akan mengering sepenuhnya? Meskipun Danau Kinneret menyusut, Israel telah menerapkan rencana untuk mengisi kembali sumber air danau tersebut dengan memompa air laut desalinasi dari Laut Mediterania.

Oleh karena itu, Laut Galilea diperkirakan tidak akan mengering sepenuhnya dalam waktu dekat.

Namun, jika pemompaan berlebihan dan faktor lingkungan terus berlanjut tanpa upaya konservasi yang serius, danau tersebut akan tetap berisiko mengalami kekeringan di masa depan.

Pada tahun 2021, Israel setuju untuk mengekspor hingga 200 juta meter kubik air desalinasi ke Yordania berdasarkan perjanjian air untuk tenaga surya di mana UEA menjadi pihak ketiga. Rencana tersebut merupakan proyek infrastruktur air terbesar di kawasan yang akan dilaksanakan di negara Yahudi tersebut.

Pembangunan pipa air yang dapat dibalik ini dimulai lebih dari lima tahun yang lalu saat terjadi kekeringan parah dan pada awalnya disetujui sebagai rencana darurat untuk mengatasi kekurangan air yang semakin meningkat.

Dengan perkiraan biaya satu miliar shekel (US$290 juta), pipa tersebut diperpanjang hingga lebar 1,6 meter (5,2 kaki) dan panjang 31 kilometer. Jaringan kapal tanker air memompa air laut hasil desalinasi dari Laut Mediterania ke utara ke Laut Galilea, berlawanan arah dengan rute asli kapal tanker air negara tersebut.

“Proyek ini menunjukkan bahwa Israel memimpin dalam pemikiran inovatif dan pendekatan perencanaan kreatif untuk mengatasi dampak perubahan iklim sambil memastikan pasokan air yang berkelanjutan, melindungi sumber daya alam Israel dan melestarikan Laut Galilea sebagai zona penyangga strategis. Hal ini diungkapkan oleh direktur Otoritas Sumber Daya Air Israel, Yehezkel Lifshitz.

Hadits tentang Danau Tiberias Beberapa hadits menyebutkan bahwa Danau Tiberias akan mengering akibat konsumsi Yajuj dan Majuj setelah berakhirnya zaman Imam Mahdi. Namun kekeringan yang terjadi saat ini bukanlah pertanda munculnya Imam Mahdi atau Yajuj dan Majuj.

Pemerintah Israel telah mengambil langkah-langkah untuk melestarikan sumber daya air danau dengan memompa air laut hasil desalinasi. Namun upaya konservasi tetap diperlukan untuk mencegah kekeringan di kemudian hari.

Fakta tentang Laut Galilea: Laut Galilea, juga dikenal sebagai Laut Galilea atau Laut Tiberias, telah menyusut selama bertahun-tahun karena penggunaan yang berlebihan dan faktor lingkungan. Namun, Israel telah menerapkan rencana untuk mengisi kembali sumber air danau tersebut dengan memompa air desalinasi ke dalamnya dari Laut Mediterania. Berikut beberapa faktanya:

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D