0 0
Read Time:2 Minute, 31 Second

JAKARTA – Istilah psikopat dan sosiopat sedang populer akhir-akhir ini dan kerap dijadikan kata makian untuk menyebut seseorang gila dan berbahaya.

Meski hampir mirip, namun keduanya mempunyai makna dan konotasi yang berbeda. Dalam psikologi, kedua kondisi ini merupakan contoh gangguan jiwa.

Gangguan jiwa secara umum mengacu pada kondisi kesehatan mental seseorang yang mengganggu pemikiran, perasaan, dan perilakunya. Orang dengan gangguan jiwa memiliki risiko lebih besar untuk terlibat dalam perilaku kriminal dibandingkan masyarakat umum.

Meski sama-sama merupakan jenis gangguan jiwa, psikopat dan sosiopat memiliki ciri dan efek spesifik yang berbeda.

Pengertian sosiopat dan ciri-cirinya

Karakter sosiopat Arthur Flick dalam film Joker (2019). Foto: Warner Bros. Pictures

Andrea L. Glenn, Alexandria K. pada tahun 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Johnson, Adrian Raine dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Current Psychiatry Reports dan Springer Link, istilah sosiopat adalah salah satu jenis gangguan kepribadian antisosial (Antisocial Personality Disorder/ASPD).

Perilaku sosiopat biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja awal dan berlanjut hingga dewasa. Orang yang sosiopat akan menunjukkan perilaku eksploitatif dan manipulatif, biasanya mengabaikan hukum dan melanggar hak orang lain.

Namun, seorang sosiopat tetap bisa bergaul dengan orang lain, meski akan lebih sulit menjalin hubungan yang sehat dengan mereka. Pasalnya, penderita gangguan kecemasan sosial lebih nyaman menjalin hubungan dengan orang yang berpikiran sama.

Menurut American Psychiatric Association, DSM-5 Task Force (2013), temuan penelitian dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) menunjukkan bahwa terdapat kriteria khusus untuk diagnosis sosiopati atau ASPD. Untuk didiagnosis sebagai sosiopat, Anda harus menunjukkan gangguan kepribadian sedang atau berat pada indikator berikut, seperti kognisi, pengarahan diri sendiri, empati, dan keintiman.

Menurut Psychiatry Today, individu yang menderita sosiopati biasanya memiliki kelainan pada empat indikator di atas. Mereka menunjukkan setidaknya enam gejala berikut dalam jangka waktu yang lama dan sering terjadi, seperti:

• Tidak merasa bertanggung jawab

• Pikirkan keselamatan Anda atau keselamatan orang lain

• Pelanggaran aturan dan standar hukum

• Manipulasi

• Kurangnya empati dan kepekaan

• Berperilaku menyenangkan

• Sering berbohong dan menipu

• Tindakan kebencian/benci

• Bertindak cepat tanpa memikirkan konsekuensinya

Ada banyak faktor seperti faktor genetik, kelainan/kelainan fungsi otak bawaan, dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi seseorang terkena penyakit sosial.

Pengertian penyakit jiwa dan ciri-cirinya

Anton Chigurh, tokoh psikopat dalam film For the Elderly (2007). Foto: Gambar Paramount

Seperti halnya sosiopat, psikopat juga memiliki jenis gangguan kepribadian antisosial (antisocial Personality Disorder/ASPD). DSM-5 mengakui bahwa ASPD psikotik adalah tipe yang paling unik dan sulit didiagnosis.

Seorang psikopat mungkin terlihat biasa saja karena mereka sangat ahli dalam berbohong dan sangat berguna.

Stefanus A. Berdasarkan penelitian psikologi yang dilakukan De Brito (2021) disebutkan bahwa psikopati dapat ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut, misalnya introvert, introvert, dan antisosial.

Beberapa ciri tersebut mungkin mirip dengan sosiopat, namun perlu ditambahkan bahwa psikopat memiliki kepribadian yang narsistik. Mereka akan menunjukkan rasa bangga dan percaya diri karena mempunyai tingkat perhatian yang tinggi.

Perilaku antisosial sosiopat dan psikopat juga berbeda. Seorang sosiopat bertindak tanpa memikirkan akibatnya, berbeda dengan psikopat yang bertindak terencana dan disengaja.

Seorang psikopat akan bertindak atau berperilaku tenang dan memiliki gaya interpersonal yang berani untuk menyembunyikan sifat negatif dan ketidakstabilan emosinya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D