0 0
Read Time:1 Minute, 14 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Yum Brands, induk perusahaan yang membawahi beberapa merek restoran cepat saji, Selasa (5/10/2024) melaporkan penurunan mengejutkan jaringan tokonya di seluruh dunia. Salah satunya adalah jaringan KFC mereka menghadapi ketidakpastian penjualan internasional karena lesunya permintaan di Amerika Serikat serta penutupan yang disebabkan oleh perang di Israel.

Reuters melaporkan penjualan KFC di Amerika Serikat turun 5 persen, penurunan kuartal ketiga berturut-turut tahun ini. Penurunan ini terjadi bahkan ketika Yum pada bulan Agustus mulai menawarkan paket menu seharga $5 untuk dua item baru di bawah menu nilai “Taste of KFC”, termasuk paket nugget ayam delapan potong serta sepiring nugget ayam. paket daging paha.

KFC sedang menghadapi perang harga yang sedang berlangsung di industri makanan cepat saji dari pesaingnya seperti McDonald’s dan Burger King. Restoran cepat saji ini bersaing dengan mereka yang mencari penawaran dan diskon ketika harga menu counter tetap tinggi.

Di pasar global, Yum, yang juga memiliki merek Pizza Hut, mengalami penurunan penjualan sebesar 2 persen dibandingkan ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,23 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

Di pasar internasional, KFC menghadapi dampak permanen dari boikot terkait perang Israel di Gaza. “Dampak penjualan dari kehancuran ini tercermin di Malaysia, Indonesia dan beberapa pasar lain di luar Timur Tengah,” kata para eksekutif pada bulan Agustus.

Perusahaan induk Burger King, Restaurant Brands, juga gagal memenuhi ekspektasi pendapatan kuartalan pada hari Selasa. Sedangkan McDonald’s MCD.N pada pekan lalu melaporkan penurunan penjualan kuartalan global terbesar dalam empat tahun terakhir.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D