dianrakyat.co.id – Kementerian Agama telah menyiapkan standar pendidikan dan standar kinerja guru pendidikan Al-Quran yang dibahas bersama dalam rapat persiapan pendirian guru Al-Quran di Bogor.
Plt. Direktur PAUD dan Pesantren Waryono Abdul Ghafur mengatakan, perubahan situasi ini penting untuk memetakan kualifikasi dan keterampilan guru Pendidikan Al-Quran, sehingga guru dapat dilatih.
“Kualitas membaca Al-Quran seringkali tidak berbanding lurus dengan fakta bahwa Indonesia memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, sehingga tidak dapat dihindari untuk menguji kemampuan Guru Pendidikan Al-Quran dalam membaca Al-Quran,” kata Waryono, diumumkan di situs Kementerian Agama, Selasa 27 Februari 2024.
Waryono berpendapat bahwa pembentukan guru pendidikan Al-Quran penting dalam meningkatkan membaca dan menulis Al-Quran, hanya saja perlu adanya pemisahan pendidikan dan pengajaran Al-Quran dari anak-anak ke orang dewasa.
“Meningkatnya kesadaran para lansia dalam mengembangkan literasi Alquran (BTQ) juga menjadi fakta yang mendukung klasifikasi tersebut,” kata Waryono.
Ketua Wakil Direktur Pendidikan Al-Quran Nurul Huda mengatakan evaluasi Kualifikasi dan Kompetensi Guru Pendidikan Al-Quran merupakan respon terhadap hasil kajian IIQ dan berperan besar dalam mengubah hasil tersebut. pembelajaran menjadi sangat baik. hasil.
“Pembentukan Guru Pendidikan Al-Quran ini menjadi dasar penilaian kemampuan Pendidikan Al-Quran untuk mencapai jenjang Pendidikan Al-Quran,” kata Huda.
Acara persiapan ini dilaksanakan pada tanggal 21-23 Februari 2024, dan hadir 38 peserta termasuk beberapa pakar Darul Quran sebagai moderator. Sekolah Menghapus Hampir 300 Buku yang Berisi Konten LGBT Sebuah sekolah di Florida telah menghapus hampir 300 buku dari rak perpustakaannya dalam daftar “hapus atau hangus” karena berisi materi LGBTQ untuk anak-anak. dianrakyat.co.id.co.id pada 15 April 2024