TOKYO – Perusahaan Kereta Api Timur Jepang (JR East) siap mengoperasikan kereta peluru tanpa pengemudi di sebagian jalur Joetsu Shinkansen pada tahun 2028.
Kereta khusus ini menempuh jarak 55,7 kilometer antara stasiun Nagaoka dan Niigata, yang terletak di wilayah Niigata barat daya Tokyo, dan JR East bertujuan untuk memperkenalkan semua layanan tanpa pengemudi ke seluruh bagian jalur Joetsu Shinkansen pada pertengahan tahun 2030-an.
Menurut perusahaan kereta api, sistem otomatis akan mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan keselamatan dan membantu mengatasi kekurangan pengemudi di masa depan seiring dengan menurunnya populasi usia kerja.
Presiden JR East Yoichi Kise mengatakan teknologi tanpa pengemudi akan memungkinkan perusahaan merencanakan jadwal kereta dengan lebih mudah sementara “peserta pelatihan dapat berpartisipasi dalam pekerjaan umum.”
Perusahaan akan mengoperasikan kereta peluru khusus non-operasional antara Stasiun Niigata dan stasiun kereta terdekat pada tahun 2029 setelah menggunakan pengemudi untuk situasi darurat.
Di antara operator kereta peluru lainnya di Jepang, JR Central, operator jalur Tokaido Shinkansen yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan kereta peluru tanpa pengemudi pada tahun 2028.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa alasan utama di balik rencana tersebut adalah kebutuhan untuk terus memperbarui teknologi perkeretaapian, yang dapat mengatasi kekurangan pekerja dan masalah lainnya.
Kecepatan maksimum Shinkansen di jalur Joetsu adalah 275 kilometer per jam, di jalur lain bisa mencapai kecepatan hingga 300 kilometer per jam.