dianrakyat.co.id, Jakarta – Kopi yang baik membutuhkan banyak unsur, namun yang utama adalah biji kopi yang berkualitas, orang yang membuatnya, dan alat yang digunakan. Sebagai upaya mewakili ketiganya, Hario Cafe Tokyo Indonesia akan membuka cabang baru di kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Haryo dikenal sebagai salah satu perusahaan manufaktur produk kaca terkemuka di Jepang. Nama Haryo berarti “Raja Kaca” dalam bahasa Jepang. Perusahaan memproduksi berbagai jenis terutama kaca tahan panas yang terbuat dari pasir silika, boraks, asam borat dan alumina, semuanya mineral alami (dikutip dari laman Europeanoffetrip.com, Sabtu 14 September 2024).
Produk paling populer disebut V60 karena bentuknya yang mirip V 60 derajat. Alat ini memungkinkan pembuat kopi untuk menggunakan metode menyeduh kopi yang sepenuhnya manual.
“Teknologi ini memungkinkan pecinta kopi merasakan nuansa rasa yang lebih kaya dan beragam dibandingkan metode penyeduhan lainnya,” kata CEO ZB Group yang menaungi lini bisnis Hario Cafe, Hubert Martony beberapa kali dalam keterangannya yang diperoleh Lifestyle Liputan6. com. .
V60 juga diperkenalkan sebagai cara baru menikmati kopi asal Jepang yang berbeda dengan budaya Barat. Ini diperkenalkan sebagai konsep kopi lambat gaya Hario. Menurut Martony, konsep tersebut terinspirasi dari budaya teh Jepang yang dikenal dengan teknik tetes.
“Dengan cara ini para pecinta kopi dapat benar-benar merasakan setiap nuansa rasa dari biji kopi berkualitas yang kami tawarkan,” tambah Martenot, CMO ZB Group.
Martono mengatakan mereka datang ke Jakarta untuk memperkenalkan cara menikmati kopi yang merupakan bagian dari budaya kopi Indonesia gelombang ketiga. Gelombang ini ditandai dengan para pecinta kopi yang lebih mengutamakan kualitas dan keunikan cita rasa biji kopi.
Gelombang pertama budaya kopi Indonesia adalah kopi sachet, kemudian gelombang kedua diperkenalkan oleh brand seperti Starbucks yang memperkenalkan mesin espresso otomatis. Kini gelombang ketiga memperkenalkan eksotis dan unik. Kami yakin akan mendatangkan penikmat kopi yang lebih segmented yang lebih menyukai rasa kopi yang unik. kata Martino.
Selain menawarkan variasi kopi berbeda dari Indonesia dan Kolombia, perusahaan juga berkomitmen mengedukasi konsumen tentang cara menikmati kopi dengan metode manual brewing. Salah satunya adalah acara “free cupping” di mana Anda bisa belajar langsung dari barista cara membuat kopi yang benar.
Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan bekerja sama dengan pemenang juara 3 World Brewers Cup 2024 Ryan Wibawa untuk mendemonstrasikan teknik pembuatan bir yang benar dan mengedukasi masyarakat. “Ini merupakan pengalaman yang berbeda dan unik, dan kami berharap para pecinta kopi Indonesia mengapresiasi dan menikmati prosesnya,” tambah Martoni.
Selama ini segmen pasar slow coffee di Indonesia masih terbatas dan terfragmentasi dibandingkan kopi yang diseduh menggunakan mesin espresso. Meski begitu, Martony optimis kehadiran Hario Cafe Tokyo akan mendapat tempat di hati pecinta kopi tanah air.
Tantangan terbesarnya, katanya, adalah biaya, mengingat proses penyeduhan manual membutuhkan biji kopi berkualitas tinggi, yang biasanya lebih mahal. Namun Hario Cafe percaya bahwa dengan berfokus pada kualitas dan edukasi, kami dapat menarik minat konsumen yang mencari pengalaman minum kopi yang lebih dalam dan berbeda.
“Dengan dibukanya Hario Café di One Satrio, konsep slow coffee dan teknik manual brewing semakin dikenal dan diterima masyarakat Indonesia, serta budaya kopi Indonesia semakin fokus pada mutu dan mutu ,” tambah kepala barista Hario Cafe, Mike.
Haryo yang didirikan pada tahun 1921 merupakan satu-satunya produsen yang memiliki pabrik kaca tahan panas di Jepang. Saat ini Hario Cafe telah membuka cabang di beberapa kota di dunia, antara lain Florence, Bangkok, São Paulo, dan Taiwan, dengan lisensi merek dari Jepang.
Mengutip laman redbear.co.uk, tujuan utama slow coffee adalah menyeduh kopi secara hati-hati dan metodis sedemikian rupa sehingga menghasilkan cita rasa yang maksimal. Pendekatan ini menekankan ketelitian dan kesabaran, menggunakan metode ekstraksi manual untuk menonjolkan karakteristik dan cita rasa unik dari berbagai daerah kopi.
Selain itu, proses pembuatan kopi lambat dianggap oleh banyak peminat sebagai aktivitas meditatif yang menenangkan yang tidak hanya menambah rasa tetapi juga kenikmatan keseluruhan pengalaman minum kopi. Ada tiga cara menyeduh kopi secara perlahan:
1. Pour-over: Metode pour-over menggunakan alat pembuat pour-over untuk menuangkan air panas secara hati-hati ke atas kopi yang baru digiling. Pendekatan ini memastikan ekstraksi merata dan menghasilkan kopi yang kaya dan beraroma.
2. Cafetière Brewing: Salah satu metode paling populer di dunia slow coffee, metode ini dikenal dapat menghasilkan minuman yang kuat. Teknologi ini menjaga kontak antara air dan bubuk kopi selama proses penyeduhan, memastikan ekstraksi rasa sepenuhnya.
3. Pembuatan Bir Siphon: Bagi mereka yang menyukai pembuatan kopi yang dramatis dan presisi, tidak ada yang bisa menandingi pembuat kopi siphon. Metode yang menarik secara visual ini menggunakan uap untuk mengekstrak berbagai rasa alami dari bubuk kopi secara hati-hati.