Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh dianrakyat.co.id, Smart City University di Jakarta, dan Universitas Notre Dame menunjukkan bahwa pemerintah harus memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada universitas untuk menggunakan kelebihan dana mereka guna mengurangi beban biaya.
Pakar peneliti Universitas Indonesia mengatakan, “Responden mengeluhkan dengan adanya UU (No. 7/2021), uang tambahan bisa digunakan untuk membiayai investasi di bidang infrastruktur, sehingga mereka tidak bisa menggunakan uang tambahan untuk kepentingan lain. ayo.” , Nanda Ayo Vijayanti di Fairmont Jakarta, Jumat (26/7/2024).
“Kami merekomendasikan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Keuangan untuk melakukan focus group Discussion (FGD) untuk mengkaji dampak diperbolehkannya perguruan tinggi menggunakan biaya tersebut dalam investasi jangka panjang atau dana abadi dan dalam UU Nomor 7 Tahun 2021,” ujarnya. menjelaskan.
Smart City UI menjelaskan, keuangan perguruan tinggi negeri di Indonesia masih sangat bergantung pada UKT (Satuan Biaya Pendidikan), karena pendanaannya berasal dari satuan layanan (Satker) yang melaksanakan APBN atau bergantung sepenuhnya pada pemerintah.
“Ketika penumpuknya berubah menjadi BLU (Badan Layanan Umum), ketergantungan pada APBN berkurang, tetapi kemudian perubahan dari APBN dikaitkan dengan UKT.” jelas Nanda. Dukungan biaya
Selain itu, UI juga mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan finansial pada program KIP-Kuliah untuk mengurangi beban finansial perguruan tinggi.
“Karena beasiswa KIP tidak sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah, mungkin bisa memberikan manfaat, salah satunya adalah mempersingkat waktu bagi perguruan tinggi untuk menerima beasiswa KIP,” jelas Nanda.
Gagasan lainnya adalah menciptakan program yang mendukung inklusi pelajar dan industri, mempermudah pembiayaan pendidikan, dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional dengan menjamin akses yang lebih besar terhadap pendidikan-pendidikan tinggi.
“Menetapkan program peningkatan kapasitas dan kampanye kesadaran untuk universitas. Program pelatihan dan kampanye dapat mendorong pemikiran bisnis di kalangan administrator dan manajer universitas. Program tersebut harus membawa kemampuan manajemen keuangan staf, tambahnya.