0 0
Read Time:6 Minute, 57 Second

dianrakyat.co.id, Taksi Jakarta atau Taksi Indonesia, merupakan salah satu angkutan umum yang menyediakan layanan antar-jemput penumpang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan, biasanya mobil. Berbeda dengan angkutan umum lainnya, taksi menawarkan privasi dan kenyamanan lebih karena penumpang dapat memilih rute sesuai kebutuhannya. Di banyak negara, termasuk Indonesia, taksi dikenali dengan warna berbeda dan dilengkapi dengan meteran taksi untuk menghitung biaya perjalanan berdasarkan jarak yang ditempuh atau waktu.

Sejarah taksi di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda, yaitu diperkenalkannya ‘deeleman’, yaitu kereta kuda yang menjadi cikal bakal taksi modern. Pada era kemerdekaan, mobil ojek mulai beroperasi di kota-kota besar, Blue Bird Group yang didirikan pada tahun 1972 menjadi salah satu pionir industri taksi modern di Indonesia. Kemajuan teknologi dan perekonomian membuat industri taksi di Indonesia semakin berkembang, dengan bermunculannya perusahaan-perusahaan taksi baru yang menawarkan beragam layanan.

Perusahaan taksi sukses lainnya di Indonesia antara lain Blue Bird, Express, Gamya, Citra, dan Centris. Blue Bird, dengan armada biru khasnya, tetap menjadi salah satu operator taksi terbesar dan paling dikenal di Indonesia saat ini. Didirikan pada tahun 1989, Express Group juga merupakan salah satu pemain terkemuka di industri taksi Indonesia sebelum menghadapi berbagai tantangan di era digital. Walaupun beberapa perusahaan taksi tradisional mengalami penurunan sejak munculnya layanan transportasi berbasis aplikasi, industri taksi terus beradaptasi dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam operasional mereka.

Berikut dianrakyat.co.id ulas apa saja taksi dan jenisnya di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/10/2024).

Taksi atau dalam bahasa Indonesia teksi adalah salah satu bentuk transportasi non-manusia yang biasanya berbentuk sedan dan dapat merujuk pada angkutan umum selain mobil penumpang kecil, misalnya “taksi air” yang mungkin hanya berupa perahu motor. .

Dikutip dari website Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, taksi adalah suatu angkutan yang menggunakan kendaraan umum bertanda khusus dan dilengkapi dengan taksi yang menyelenggarakan angkutan dari pintu ke pintu dalam tempat kerja di perkotaan.

Padahal menurut UU Menteri, taksi adalah angkutan umum yang menggunakan mobil untuk mengangkut penumpang dengan tarif pelayanan angkutan yang dihitung dengan dua cara yaitu penghitungan pajak secara otomatis sesuai jarak yang ditempuh dengan menggunakan argometer, dan kemudian ada kesepakatan. antara penumpang dan pengemudi dalam menentukan tarif.

Kata taksi berasal dari kata taximeter yang berarti alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau lamanya perjalanan saat berkendara. Taksi beroperasi menggunakan meteran taksi, alat yang menentukan tarif yang harus dibayar penumpang berdasarkan jarak yang ditempuh atau waktu perjalanan. Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang bebas dan fleksibel, berbagai perusahaan taksi mulai bermunculan di kota-kota besar.

Taksi dikenal sebagai alat transportasi pertama karena menggunakan mobil sedan sebagai kendaraannya. Faktanya, ada peraturan yang mewajibkan perusahaan taksi menggunakan sedan sebagai kendaraan utamanya. Tujuan penggunaan sedan ini adalah untuk memberikan kenyamanan maksimal kepada penumpangnya, dengan kabin yang lapang dan performa berkendara yang baik.

Namun seiring berjalannya waktu, armada taksi mulai beralih menggunakan kendaraan LMPV (Low Multi-Purpose Vehicle) atau compact MPV. Perubahan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk penghematan bahan bakar, kapasitas penumpang yang lebih besar, dan biaya perawatan yang lebih rendah. LMPV juga menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, mampu menampung penumpang dengan bagasi tambahan, sehingga ideal untuk perjalanan ke bandara atau stasiun kereta.1. Taksi Pria

Taksi ini beroperasi di bawah PT. Foto oleh Transportasi Nusantara. Taksi Putra mencapai puncak kejayaannya pada tahun 2000an ketika ribuan sedan beroperasi. Layanan taksi Putra terkenal dengan tarifnya yang adil, menawarkan tarif yang ekonomis kepada pelanggan. Armada Putra Taxi mirip dengan kendaraan utilitas Proton, merek asal Malaysia. Dua model yang digunakan adalah Proton Waja dan Gen 2 Persona yang merupakan sedan. Kapal-kapal tersebut tersebar di banyak tempat, antara lain Jakarta, Bekasi, Bandung, Banten, dan Makassar. Taksi Putra berhenti beroperasi pada tahun 2017. 2. Moderator Taksi

Taksi berwarna kuning cerah bernama Taksi Presiden sempat populer di Indonesia pada dekade 1970-1980. Saat itu Taksi Presiden menggunakan armada Toyota Corolla E20. Namun banyak keluhan dari penumpang mengenai perbedaan meteran, pelayanan yang memuaskan, dan kendaraan yang tidak dirawat sedemikian rupa sehingga taksi akhirnya kurang populer dan akhirnya gulung tikar.

Menanggapi banyaknya kritik terhadap layanannya, pada awal tahun 2000 Taksi Presiden berganti nama menjadi Selamat. Warna armada Selamat telah berubah menjadi biru, begitu pula kabin Blue Bird, meninggalkan ciri khasnya menjadi kuning. Sayangnya, tingkat pelayanan tidak banyak berubah sehingga animo masyarakat masih rendah. Akhirnya jumlah kapal terus berkurang hingga berhenti beroperasi sama sekali pada tahun 2017. 3. Taksi

Layanan taksi dibawah Grup Hiba ini telah beroperasi sejak Oktober 2002. Taxiku terkenal dengan kendaraannya yang berwarna kuning cerah di jalanan Jabodetabek. Beragam layanan khusus ditawarkan untuk menarik minat penumpang, salah satunya adalah pembebasan biaya transfer bandara. Taxiku menggunakan berbagai macam sedan, yang paling khas adalah Kia Rio SF dan sedan Chevrolet Lova. Kedua sedan Korea-Amerika ini memberikan warna berbeda di antara armada taksi ibu kota yang dipenuhi sedan Toyota, mulai dari Solunas hingga Vios. Sayangnya, Taxiku kini hanya mengoperasikan 100 kendaraan dari sebelumnya 2.500 unit.

Salah satu layanan taksi tersukses di awal tahun 2000-an adalah Sri Medali. Taksi Sri Medali adalah layanan taksi milik PT Centris Multipersada Pratama, yang sekarang dikenal sebagai PT AirAsia Indonesia Tbk. Kantor Pusat di Jl. Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sri Medali dulunya adalah supir taksi terpopuler di Bandara Halim Perdanakusuma. Namun secara bertahap Sri Medali mulai mengurangi persediaan kendaraannya. Mengikuti nasib taksi konvensional lainnya, pada tahun 2017 Sri Medali gulung tikar karena kalah bersaing dengan layanan taksi berbasis aplikasi. 5. Taksi Ekspres

Sempat mendominasi lalu lintas Jakarta, taksi berwarna putih ini akhirnya terhenti karena dampak pandemi Covid-19. Meski kemunculan taksi online menjadi tantangan besar bagi bisnis Taksi Express yang tercermin dari penurunan jumlah armada sejak tahun 2016. Akhirnya sekitar tahun 2019 perusahaan melakukan perampingan besar-besaran dan pada tahun 2020 harus menghentikan operasinya. sepenuhnya karena pandemi Covid-19. 6. Gameya

Meski belum sepenuhnya ditutup, armada taksi ramah lingkungan yang dulunya populer ini pernah menjadi pemandangan umum di jalanan Jakarta. Namun taksi Gamya kini semakin langka atau sulit ditemukan di jalanan. Banyak yang tidak menyadari bahwa taksi ini bukan lagi berwarna hijau melainkan berwarna silver dan mobil Toyota Avanza. Sebelumnya, kabin Gamya mirip dengan armada Nissan, seperti Nissan Sunny B13, Sunny GL Neo, Tiida dan Nissan Almera. Meski satu grup dengan Blue Bird, Gamya menawarkan harga yang terjangkau. Selain itu, beberapa taksi juga dilengkapi dengan fitur pemalsuan. Gamya juga menawarkan layanan antar-jemput khusus ke dan dari bandara.

Kehadiran teknologi internet yang digunakan untuk mendukung layanan transportasi online berdampak pada taksi. Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah hadirnya layanan transportasi online berbasis aplikasi, seperti GrabCar dan GoCar. Keberadaan layanan ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi penggunanya, namun juga memberikan tantangan besar bagi transportasi reguler khususnya taksi.

Beberapa tahun terakhir, taksi tradisional yang sebelumnya mendominasi kota-kota besar di Indonesia, mulai tergantikan oleh taksi online. Aplikasi layanan transportasi seperti Grab dan Gojek memberikan kemudahan akses kepada pengguna hanya dengan beberapa ketukan di layar ponsel. Pengguna dapat dengan cepat memesan mobil, memantau lokasi pengemudi dan memperkirakan biaya perjalanan sebelum perjalanan. Fasilitas ini sangat berbeda dengan taksi biasa yang mengandalkan pemesanan melalui telepon atau menemukannya di jalan.

Selain faktor kenyamanan, perbedaan harga juga menjadi salah satu alasan kuat mengapa banyak orang beralih ke transportasi online. Meskipun taksi reguler dianggap sebagai angkutan umum termahal, dengan tarif yang lebih tinggi dibandingkan angkutan umum lainnya, taksi online sering kali menawarkan harga yang kompetitif, terutama dengan promosi atau diskon yang sering ditawarkan oleh aplikasi.

Transportasi konvensional, khususnya taksi, harus menghadapi tantangan besar untuk bisa bertahan di tengah gempuran layanan Internet. Salah satu tantangan terbesarnya adalah penurunan jumlah penumpang. Banyak perusahaan taksi melaporkan penurunan pendapatan yang tajam, dan beberapa perusahaan terpaksa mengurangi jumlah armadanya atau mengubah model bisnisnya agar tetap relevan.

Selain itu, pengaturan pembayaran yang fleksibel pada layanan taksi online memberikan keunggulan kompetitif. Dengan sistem yang memungkinkan tarif bervariasi berdasarkan jadwal, layanan transportasi dapat menawarkan harga yang lebih rendah di luar jam sibuk, sementara tarif taksi reguler lebih stabil dan seringkali lebih mahal.

Meskipun terdapat tantangan besar, beberapa perusahaan taksi tradisional mulai beradaptasi dengan perubahan teknologi. Beberapa dari mereka telah memperkenalkan aplikasi perpesanan mereka sendiri untuk kenyamanan pengguna. Misalnya saja Blue Bird, salah satu perusahaan taksi terbesar di Indonesia yang meluncurkan aplikasi My Blue Bird untuk bersaing langsung dengan Grab dan Gojek.

Namun tantangan lainnya adalah bagaimana perusahaan taksi dapat mengintegrasikan teknologi tanpa sepenuhnya mengorbankan model bisnis tradisional mereka. Selain itu, dukungan peraturan pemerintah juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan persaingan yang sehat antara layanan transportasi online dan tradisional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D