dianrakyat.co.id, Jakarta – Menteri Perhubungan (MENHUB) Dudy Purwagandhi mengumumkan rencana penurunan harga tiket pesawat menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sebagai bagian dari upaya Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat. Koordinasi dengan Kementerian Keuangan
Dudy Purvagandhi mengatakan, Satgas Pengawasan Harga Tiket Angkutan Udara Nasional berada di bawah pengawasan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin Airlanga Hartarto.
Meski tak banyak berbagi informasi mengenai tujuan tersebut, Dudy menekankan pentingnya hasil diskusi berbagai kementerian.
“Kami masih menunggu hasil Kemenko Perekonomian atas pembahasan yang dilakukan Satgas,” jelas Dudy di kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu (30/10/2024). Harga tiket diperkirakan akan diturunkan menjelang Natal.
Kerjasama antarkementerian
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Keuangan resmi membentuk Satgas Pengawasan Harga Tiket Angkutan Udara Nasional.
Satgas tersebut mencakup beberapa kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Perhubungan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Keuangan, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Tujuan utama gugus tugas ini adalah menurunkan harga tiket pesawat domestik yang sering dikeluhkan konsumen.
Hasil kerja kelompok kerja ini diharapkan dapat memberikan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya yang berencana melakukan perjalanan pada musim liburan. Dengan adanya kerja sama antar kementerian, diharapkan harga tiket pesawat semakin terjangkau dan harapan pelanggan untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik melalui AHY dapat terpenuhi.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) berjanji akan melanjutkan inisiatif penurunan harga tiket pesawat domestik. Tahap pertama, AHY bertemu dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandzaitan untuk membahas strategi yang diterapkan sebelumnya. Kerjasama dengan Luhut Binsar Panjaitan
Upaya penurunan harga tiket pesawat ini sebelumnya dipelopori Luhut saat menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membentuk Kelompok Kerja Nasional Pengawasan Tarif Tiket Angkutan Udara. Dalam pertemuan tersebut, AHY menyampaikan pentingnya menimba ilmu dan pengalaman dari Luhut untuk diterapkan dalam kebijakan ke depan. Kelompok Kerja Tiket Pesawat
AHY menegaskan, Pokja Tiket Pesawat akan terus berupaya mencapai hasil yang diharapkan. “Satgas pengurangan tiket ini akan terus kami operasikan dengan penuh semangat,” ujarnya. Berbagai pihak yang tergabung dalam tim khusus ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan harga tiket pesawat. Kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat
Prioritas utama AHY adalah meningkatkan kenyamanan masyarakat saat melakukan perjalanan, termasuk saat menggunakan penerbangan. Ia menekankan pentingnya kenyamanan, kemudahan, dan nilai ekonomi bagi masyarakat dalam setiap kebijakan yang diambil. “Kami berkomitmen untuk memastikan masyarakat memiliki akses mobilitas yang lebih baik dan terjangkau,” tambah AHY.
Dengan langkah tersebut, harga tiket pesawat domestik kemungkinan akan semakin terjangkau sehingga memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat luas.
Menurunkan harga tiket pesawat merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, kata mantan Menteri Pertanian dan Tata Ruang itu. Tingginya biaya mobilitas dapat menghambat produktivitas sehingga berdampak negatif terhadap kemajuan perekonomian di beberapa daerah.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang baik, efisiensi dalam bidang transportasi sangatlah penting. Tingginya biaya transportasi orang dan barang dapat menghambat pergerakan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
Jika biaya perjalanan terlalu tinggi, dampaknya tidak hanya pada mobilitas, namun juga produktivitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, perhatian khusus perlu diberikan untuk memastikan biaya transportasi dapat ditekan sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, penting untuk terus memantau dan mendorong kebijakan yang meningkatkan efisiensi transportasi. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di seluruh kawasan.