0 0
Read Time:2 Minute, 8 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Lubang hitam diukur berdasarkan massa, bukan ukurannya. Hal ini karena lubang hitam sangat padat. 

Seperti dilansir Digital Trends, Jumat (19/4/2024), lubang hitam umumnya hadir dalam dua ukuran, besar dan sangat besar. Para astronom menyebut kedua kelompok lubang hitam bermassa bintang (sama dengan massa Matahari) dan lubang hitam supermasif. 

Pertanyaan yang sedang berlangsung dalam penelitian astronomi adalah mengapa hampir tidak ada lubang hitam bermassa menengah. Lubang hitam paling masif dengan massa bintang yang diketahui di galaksi kita cenderung berukuran hingga 20 kali massa Matahari. Namun baru-baru ini, para astronom menemukan lubang hitam dengan massa bintang yang jauh lebih besar yaitu 33 kali massa Matahari. 

Penemuan baru ini bukan hanya lubang hitam paling masif yang pernah ditemukan di galaksi kita hingga saat ini, tetapi juga sangat dekat dengan kita. Terletak hanya 2.000 tahun cahaya jauhnya, ini adalah salah satu lubang hitam terdekat dengan Bumi. 

“Tidak seorang pun menyangka akan menemukan lubang hitam bermassa tinggi yang mengintai, yang sejauh ini belum terdeteksi,” kata ketua peneliti Pasquale Panuzzo dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) di Observatoire de Paris-PSL, Prancis, di Prancis. pernyataan “Ini adalah jenis penemuan yang Anda buat sekali dalam kehidupan penelitian Anda.” 

Lubang hitam monster itu ditemukan menggunakan data dari Gaia, sebuah teleskop luar angkasa yang mengumpulkan sejumlah besar data untuk membuat peta 3D Bima Sakti. Para astronom mampu mendeteksi lubang hitam tersebut meski tidak bisa melihatnya secara langsung karena merupakan bagian dari pasangan biner sehingga menimbulkan goyangan pada orbit bintang pendampingnya. 

Untuk memverifikasi hasilnya, tim menggunakan lebih banyak data dari teleskop berbasis darat seperti Very Large Telescope, yang memiliki instrumen spektograf yang mereka gunakan untuk mempelajari bintang pendampingnya. 

Ketika dua bintang membentuk bintang biner, keduanya cenderung terbuat dari bahan yang serupa. Jadi dengan mempelajari komposisi bintang sesamanya, peneliti bisa mengetahui jenis bintang apa yang ada di sana sebelum mencapai akhir masa hidupnya dan runtuh ke dalam lubang hitam. 

Galaksi ini ditemukan memiliki kandungan unsur berat yang rendah, yang oleh para astronom disebut logam. Hal ini konsisten dengan pengamatan lubang hitam bintang masif lainnya yang ditemukan di galaksi lain. 

Meskipun data Gaia biasanya dirilis dalam jumlah besar setiap beberapa tahun, dengan rilis data berikutnya ditetapkan pada tahun 2025, para peneliti memilih untuk membagikan data ini lebih awal untuk memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mempelajari lubang hitam super yang dapat ditemukan. 

Lubang hitam ini diharapkan dapat dipelajari lebih detail dengan instrumen seperti Very Large Telescope untuk mengetahui lebih jauh apakah lubang hitam tersebut aktif memakan material di sekitarnya. Penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D