Sumatera Utara – Peristiwa tragis yang melibatkan seorang guru dan muridnya di SMPN 1 Sianjur Malamula, Kabupaten Sianjur Malamula, Sumatera Utara. Seorang guru SD JT yang seharusnya mengajar pendidikan jasmani malah melakukan tindakan tidak manusiawi.
Sang guru memotong rambut delapan muridnya hingga botak di bagian atas kepala. Dalam episode tersebut, JT menggunakan gunting rambut untuk menganiaya anak di bawah umur.
Tiba-tiba, kejadian tersebut tersebar di media sosial dan menimbulkan gelombang protes besar-besaran. Wali siswa bernama Irma Manalo tak bisa tinggal diam saat guru melihat rambut anaknya. Ia mengungkapkan kekecewaannya atas kelakuan JT.
“Jika anak-anak perlu memotong rambut, biasanya guru akan melakukannya dengan cara yang lebih natural, yaitu memotong bagian yang diperlukan saja seperti leher atau belakang kepala,” kata Irma Manalo seperti dilansir akun Instagram @ terangmedia.
Irma Manalo mengatakan, sebulan sebelum kejadian tragis tersebut, mereka menangkap seorang pelajar bernama Juanda Sagala karena memotong rambutnya. Hal ini dilakukan karena guru kelas memintanya.
Dia berkata: “Kami membawa anak kami ke penata rambut sebulan yang lalu untuk potong rambut. ‘Karena pengajar ke rumah mengingatkan saya,’ dia berkata.
Namun, tindakan JT lebih dari sekadar memotong rambut bagian atas hingga botak. Sayangnya, tujuh temannya juga mengalami kejadian serupa. Bahkan, Irma mengaku Jonda dan kawan-kawan tidak pernah mendapat teguran dari JT.
Sontak, warganet yang melihat unggahan video tersebut menjadi berang dan emosi tak tertahankan. Banyak dari mereka yang mengungkapkan rasa tidak senangnya dan meminta untuk tidak memberikan toleransi terhadap tindakan guru tersebut.
“Apa salahnya, bukan begitu.. Jangan dibilang malas atau tidak terima.. Guru hanya memotong seperlunya, tidak seperti itu (walaupun bisa disingkat). salon).
“Sekolah harusnya ada butler jadi kalau tidak ikuti aturan bisa dikeluarkan dari sekolah, tapi bersih, tidak seperti mafia Hong Kong,” sahut yang lain. Santri IT dari Bogor Untuk berbagi ilmu IT kepada pelajar di Mesir, 6 santri santri dari Sekolah Menengah dan Kejuruan Islamic Development Network (IDN) Boarding School, Bogor mengikuti program pengajaran IDN. dianrakyat.co.id.co.id 16 November 2024