dianrakyat.co.id, Jakarta – Dalam dunia kuliner modern, membekukan daging sudah menjadi hal yang lumrah di banyak rumah tangga. Namun, tahukah Anda bahwa langkah sederhana ini sebenarnya merupakan bagian dari pola makan berkelanjutan yang berdampak besar terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial?
Gastronomi berkelanjutan merupakan pendekatan yang mengutamakan keseimbangan antara kebutuhan pangan dan kelestarian lingkungan serta kelestarian ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi sampah makanan, dan membekukan ayam dan daging sapi adalah salah satu solusinya. Apa fungsi pembekuan?
Apa tujuan dari proses pembekuan? Salah satu manfaat terbesar dari pembekuan daging adalah memperpanjang umur simpan makanan. Artinya, jika Anda memiliki lebih banyak daging yang tidak dapat digunakan dalam sehari, Anda dapat menyimpannya di dalam freezer dan menggunakannya saat diperlukan. Dengan demikian, kemungkinan terbuangnya makanan bisa dikurangi.
Menurut Sekretaris Jenderal Komunitas Gastronomi Indonesia (IGC), Dr. Proses pembekuan daging sapi, ayam, dan sapi Ray Wagyu mematuhi prinsip gastronomi berkelanjutan. “Membekukan daging membantu mengurangi limbah makanan, memaksimalkan penggunaan sumber daya, dan memperhitungkan dampak lingkungan,” katanya. Daging Beku: Metode Cerdas dan Ramah Lingkungan
Selain mengurangi limbah, pembekuan daging juga menghemat biaya rumah tangga. Dengan menyimpan daging dalam jumlah besar, Anda bisa menggunakannya dalam jangka waktu lama tanpa harus membeli daging segar setiap hari.
Dr Ray juga mengemukakan bahwa membekukan daging merupakan teknik perencanaan makan yang sangat berguna bagi rumah tangga. “Hal ini dapat mengurangi tekanan pada sistem produksi pangan dan membantu menstabilkan pasokan pangan,” tambahnya.
Tak hanya itu, membekukan daging juga bisa mengurangi jejak karbon. Dengan menyimpan daging di dalam freezer, frekuensi pengiriman makanan dapat dikurangi, yang berarti juga mengurangi polusi dari kendaraan pengiriman. Ini adalah langkah kecil yang akan membantu melindungi lingkungan.
Banyak orang percaya bahwa membekukan daging dapat menurunkan nilai gizinya. Namun menurut Tan Shot Yin, ahli gizi komunitas, pembekuan sebenarnya adalah cara terbaik untuk menjaga kualitas daging.
Pembekuan tidak mempengaruhi nilai gizi daging, kata Tan, sebenarnya itu adalah cara terbaik untuk menjaga kualitasnya.
Namun ada satu hal penting yang perlu diperhatikan yaitu menjaga rantai tetap beku hingga daging siap dimasak. Hal ini akan menjamin kualitas daging tetap terjaga tanpa mengurangi nilai gizinya.
Untuk memastikan kualitas daging tetap baik, penting untuk mengetahui berapa lama daging dapat disimpan di dalam freezer. Berdasarkan data Ramenley Institute, berikut panduan berapa lama daging sebaiknya bertahan di dalam freezer: Daging giling: 3-4 bulan Daging giling: 6-12 bulan Ayam utuh: 12 bulan Ayam: 9 bulan Ikan tanpa lemak: 6 -8 bulan Ikan berlemak: 2-3 bulan Makanan laut segar: 3-6 bulan
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menyimpan daging lebih lama tanpa khawatir kualitasnya menurun.