0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh pada kuartal II-2024. Angka tersebut tercatat mencapai 5,05 persen dibandingkan tahun lalu. Namun khusus industri tekstil dan pakaian jadi, pertumbuhannya mengalami penurunan sebesar 0,03 persen year-on-year (year-on-year).

“Untuk triwulan II tahun 2024, pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi akan mengalami penurunan, baik secara tahunan maupun triwulanan,” kata Moh. Eddie Mahmoud dalam jumpa pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Namun BPS tidak mengungkap penyebab lemahnya kinerja industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan II 2024. Selain industri tekstil dan pakaian jadi, subkelompok pakaian jadi juga mencatat kontraksi pada sektor transportasi.

Penurunan kedua subkelompok usaha ini mencerminkan pertumbuhan perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan reparasi mobil dan sepeda motor dengan sumber pertumbuhan hanya sebesar 0,63 persen (secara tahunan). Secara triwulanan, kelompok usaha ini secara triwulanan hanya naik 2,78 persen.

“Subkelompok sandang, angkutan, dan barang mengalami pertumbuhan meskipun positif, namun tidak sebesar pertumbuhan tahun lalu,” ujarnya.

Seperti diketahui, BPS mencatat perekonomian Indonesia tumbuh pada triwulan IV 2024. Angka tersebut tercatat mencapai 5,05 persen dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi mengacu pada besar kecilnya produk domestik bruto pada triwulan II tahun 2024. PDB atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.536,5 triliun dan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp3.231 triliun.

Koresponden: Sulaimani

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya, Menteri Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahdalia membenarkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri TPT. Meski begitu, dia mengatakan banyak investasi mulai mengalir ke Indonesia.

Terkait pemecatan, ia mengatakan hak-hak pekerja harus diperhatikan dan dilaksanakan. Sementara itu, keberlangsungan usaha menjadi hal yang harus dijaga.

“Jadi sebenarnya kita harus mencari kompromi. Hak-hak buruh tetap kita pedulikan, tapi yang keluar dari buruh harusnya memperhatikan keberlangsungan perusahaan. Kalau ditutup, kita rugi. Semuanya,” Bahlil mengatakan di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (19/7/2024): “Pekerjaan akan ditutup, industri tidak beroperasi, dan pendapatan pemerintah menurun.”

Namun dia mengatakan investasi mulai masuk ke Indonesia juga. Menurutnya, hal ini membuka peluang kerja.

“Tapi jangan bersedih karena ada yang keluar dan ada yang datang. Misalnya kemarin kita launching pabrik sepatu di Kawasan Industri Batang Jawa Tengah, menciptakan lebih dari 2.000 lapangan kerja,” jelasnya.

 

Demi menjaga kelangsungan usaha, dia meminta perbankan memberikan bantuan kepada perusahaan. Misalnya saja pembiayaan penggantian mesin-mesin pabrik yang sudah tua. Dan kemudian hal itu menjadi hambatan bagi perusahaan.

“Perbankan itu contoh bagaimana melakukan refinancing mesin. Jadi, kalau masyarakat punya tingkat ekonomi tinggi, di daerah lain masih murah. Kalau kita tidak memberikan insentif finansial untuk membeli mesin, maka orang-orang itu akan hengkang,” jelasnya.

Yang kedua, harus ada kerjasama dengan sesama pekerja, karena kita harus memberikan upah yang layak kepada pekerja, tapi pekerja juga harus paham, kalau industri tidak sukses, bagaimana pabrik bisa tetap berjalan, sama-sama saling membutuhkan. Hubungi Bahlil Lahdalia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D