JAKARTA – Universitas Tarumanagara (Untar) menegaskan komitmennya dalam mendorong integrasi, khususnya terkait keberagaman budaya di Indonesia. Cara lain untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah dengan mengadakan acara wisuda yang seringkali mengusung tema budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, namun juga memberikan peningkatan nilai bagi Untar di universitas internasional, seperti pemeringkatan QS.
Baca Juga: Kelas Dunia, Untar Masuk Daftar Universitas Terbaik THE dan Edurank
Rektor Untar, prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan Untar dibangun oleh sebuah yayasan yang mempunyai misi pendidikan, kesehatan dan kebudayaan. “Sebagai lembaga pendidikan, Untar harusnya terintegrasi, menerima mahasiswa dari berbagai kalangan tanpa batasan. Ini penting untuk pengembangan sumber daya manusia,” kata Prof. Agustinus.
Siswa dari Uttar berasal dari provinsi berbeda dengan budaya berbeda. Utah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan keterampilan sesuai dengan status sosialnya. “Hal ini akan meningkatkan lingkungan belajar dan hubungan siswa-guru, sehingga akan meningkatkan proses pembelajaran di Untar,” tambahnya.
Baca juga: Konferensi Pimpinan Untar Kedua: Reputasi Kunci Sukses Perguruan Tinggi
UNTAR mendukung pengembangan potensi mahasiswa melalui berbagai kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang kebudayaan, agama, bahasa, seni dan olah raga. Selain itu, wisuda Untar yang dilaksanakan dua kali dalam setahun selalu menampilkan budaya berbeda dari seluruh Indonesia. “Ini adalah cara kami membantu pemerintah memajukan kebudayaan dengan mendidik siswa menjadi manusia yang intelektual dan bermoral,” kata Prof. Agustinus.
Komitmen Utar terhadap integrasi telah diakui dalam QS Rating, dimana Untar mendapatkan penghargaan bintang 4. “Integrasi di Untara berlangsung secara nyata, tanpa hambatan, dan setiap orang mendapat kesempatan yang sama, baik mahasiswa biasa, difabel maupun berkebutuhan khusus,” jelasnya.
Untar diketahui menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) yang mendapat penghargaan bintang empat dari QS Rating. Peringkat bintang 4 berarti UNtar dinilai sebagai kampus unggul atau unggul.
Pemeringkatan jabatan tersebut diperoleh berdasarkan penilaian terhadap beberapa indikator antara lain pengajaran, kerjasama internasional, infrastruktur, keterampilan dan budaya, persiapan kerja lulusan, pengembangan akademik, akuntansi dan keuangan serta keterbukaan/integrasi. Utar mendapat penilaian tertinggi bintang lima pada kategori kesiapan karir lulusan (efektivitas) dan keterbukaan/keterlibatan (inklusif).
Baca juga: Halalbihalal Untar Angkat Budaya Cirebon, Rektor: Budaya Jaga Silaturahmi.
Prof mengomentari topik ini. Agustinus juga menegaskan bahwa kebijakan Untaru tidak bersifat diskriminatif dan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang sepanjang mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku di kampus. “Kami memberikan kemudahan bagi semua pihak yang ingin berkembang bersama, untuk menciptakan kehidupan budaya yang baik,” tutupnya.