0 0
Read Time:3 Minute, 17 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Perasaan dendam dan marah masih berkobar di kampung populer Agnia Panjabi, yang menyaksikan putrinya yang dikenal dengan nama Kana dipukuli dan dianiaya oleh babysitter. Ghana mengalami memar di matanya dan beberapa memar di wajah dan telinganya. Polisi kini sedang menangani kasus tersebut.

Agnia Punjabi pun menggelar konferensi pers soal penangkapan pelaku kekerasan IPS. Dalam jumpa pers tersebut, Agnia membeberkan sifat IPS yang sebenarnya. Ia pun membeberkan alasan dirinya tetap mempercayai pengasuh putranya meski sudah lama ragu.

“Penjahat ini bekerja dengan saya selama setahun dan dia sangat sopan,” Agnya berbagi di akun Instagram @rumpi_gosip, Sabtu, 30 Maret 2024 dengan sopan.

Selebgram yang memiliki 1,9 juta pengikut itu mengatakan, “Ada hal mencurigakan seperti bekas cubitan tahun lalu. Saya melihat perilaku perawat yang baik sehingga saya masih percaya padanya.”

Tak hanya itu, Agnia menemukan tanda-tanda penganiayaan pengasuh di tubuh putranya. Namun Reinuki memaklumi penganiayaan yang dilakukan IPS istri Abhidharma karena sifatnya yang mulia.

Tadi saya mengalami kejadian serupa, tapi saya tidak melaporkannya ke polisi. Saya maafkan. Kali ini saya tidak akan (tenang saja), ujarnya. Cuplikan video pernyataan Agnya saat jumpa pers tersebut viral dan beredar luas di media sosial di berbagai akun gosip.

“Sambil gemetar dan menangis, seleb Instagram Agnia Punjabi menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami putranya,” tulis akun tersebut pada caption unggahannya.

 

 

Pengakuan ini menarik perhatian banyak netizen. Jawaban mereka berbeda-beda, ada yang mendukung Agnya namun ada pula yang tidak mengkritiknya.

Salah satu netizen berkomentar, “Jika aku ketahuan sedang mengetuk sekali, aku tidak akan percaya. Maaf.”

Netizen lainnya menulis bahwa orang tua tidak bertanggung jawab dan ceroboh.

Netizen lainnya berkata, “Ibu juga salah, mempermainkan perawat seperti itu.”

Netizen lainnya mengatakan mungkin Allah akan memperingatkan orang tuanya.

“Jadi ini pelajaran buat kita 😢 jangan percaya siapapun,” sahut netizen lainnya.

“Dari semua komentar itu, ternyata banyak ibu-ibu yang hilang rasa empatinya dan membanding-bandingkan dirinya. Ingat ya ibu-ibu, keadaan orang itu berbeda-beda, jadi jangan sama-sama disamakan. Dan belajarlah empati, tanamkan dalam hati ya sayang netizen,” sahut warganet lain.

Agnia Punjabi pun membeberkan kronologi tudingan anaknya dianiaya oleh pengasuhnya di media sosial hingga matanya sakit. Selain itu juga terjadi pendarahan di dekat telinga.

 

 

Peristiwa itu bermula pada Rabu sore, 27 Maret 2024, saat Agnia harus berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Dia meninggalkan Ghana di rumah bersama pengasuhnya dan orang lain.

Saya pergi ke Jakarta pada sore hari untuk bazar selama 2 hari. Kana dan Sultan tidak membawa anak-anak tersebut karena mereka sudah bersekolah. Saya pergi ke sekolah di Ghana dari Senin sampai Jumat. Aku menitipkan adik perempuanku pada kakak iparku. Seorang sopir, dua saudara laki-laki, seorang perawat “2 orang termasuk tersangka dan saudara iparnya,” dikutip dari TikTok miliknya, Minggu (31/3/2024).

Dugaan aksi penganiayaan tersebut terjadi keesokan harinya, tepatnya Kamis 28 Maret 2024 pukul 04.00 WIB. Penghuni rumah itu berada di basement dan tidak ada yang memperhatikan kejadian tersebut.

“Semua yang ada di basement tuli dan ruangan terkunci rapat. Prosedur dilakukan selama 1 jam tanpa henti dan pelaku tidak mengizinkan Kana keluar ruangan karena takut dengan orang. Dia menceritakan kepada semua orang di rumah Kana Fever. dan membawa makanan ke kamar. 

 

Semua orang bertanya-tanya apa motif dugaan pelaku pelecehan anak seperti Ghana. Agnia akhirnya membeberkannya, “Tujuan menyiksa Kana bukan untuk mengobati bekas kuku Kana. Kita tidak tahu apakah itu penyebabnya atau bukan,” jelas seleb Instagram populer itu.

Jumat, 29 Maret 2024 adalah hari kepulangan Agnia dari Jakarta. Pengasuh Ghana mengeluh karena anaknya terjatuh. Namun Agnia dan suaminya tidak percaya.

“Ghana terjatuh dari kamar mandi dan mengalami luka-luka. Tapi lukanya bukan wajar. Suami saya cek CCTV dan pelaku melakukan penganiayaan tapi tidak mengakuinya. Singkat cerita, saya serahkan ke pihak berwajib,” ujarnya.

Ia mengakhiri pernyataannya dengan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memperhatikan kasus tersebut. Berharap mendapatkan keadilan hukum bagi putranya. “Saya berharap Ghana mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya. Terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung saya, saya tidak bisa berkata apa-apa lagi,” tutupnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D